Indonesia dan Swiss Open dalam Lima Gelaran Terakhir
INDOSPORT.COM - Swiss Open merupakan salah satu turnamen yang biasanya dimanfaatkan oleh para pebulu tangkis untuk mempersiapakn diri sebelum turun di All England. Namun, tak semua bintang-bintang dunia memilih turnamen ini.
Indonesia merupakan salah satu negara yang tak selalu mengirimkan pemain terbaik ke turnamen yang kini berlevel Super 300 tersebut. German Open yang digelar tepat sebelum All England biasanya jadi pilihan utama.
Tahun lalu, turnamen ini dibatalkan karena adanya pandemi Covid-19. Tahun ini, pandemi yang belum berakhir membuat Indonesia semakin menyeleksi para pemain yang dikirim ke Swiss Open.
Hanya delapan pemain/pasangan yang dikirim ke Swiss Open 2021. Dari deretan pemain itu tidak termasuk sang juara bertahan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang menjadi juara pada 2019.
Melihat ke belakang, dalam lima tahun terakhir penyelenggaraan Swiss Open, Indonesia memang tidak punya catatan cemerlang di turnamen ini. Sejak 2015, hanya Fajar/Rian wakil Indonesia yang menjadi juara di sana.
Sebelum Fajar/Rian, wakil Indonesia yang terakhir menjadi juara di turnamen ini adalah pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yaitu pada 2012.
Lebih ke belakang lagi, penyumbang gelar Swiss Open untuk Indonesia adalah wakil ganda putra Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada 2005.
1. Ladang Denmark dan China
Secara keseluruhan, ternyata memang tidak banyak wakil Indonesia yang meraih gelar di turnamen ini. Total baru ada 8 gelar, jauh di bawah Denmark dan China yang masing-masing berada di posisi pertama dan kedua peraih gelar terbanyak dengan 54 dan 51.
Delapan gelar Indonesia tersebut terdiri dari 3 nomor tunggal putra (Joko Suprianto-1992, Fung Permadi-1993, dan Marleve Mainaky-2002), 2 dari nomor tunggal putri (Yuliani Sentosa-1993, Cindana Hartono Kusuma-1999), dua ganda putra, dan 1 ganda campuran.
Wakil ganda putri Indonesia belum pernah meraih gelar di turnamen ini. Tahun ini akan terulang karena tidak ada anak buah Eng Hian (pelatih kepala ganda putri nasional) yang dikirim ke Swiss Open.
Dalam lima penyelenggaran Swiss Open terakhir, China mendominasi dengan meraih 12 gelar. Lin Dan adalah salah satu pemain mereka yang menjadi juara turnamen ini, yaitu pada 2017, dari nomor tunggal putra.
Denmark, India, dan Jepang sama-sama meraih tiga gelar. Sementara itu, Korea Selatan, Indonesia, Thailand, dan Jerman, sama-sama meraih 1 gelar.
Dalam pelaksanaan terakhir, yaitu pada 2019, China masih menunjukkan dominasi mereka dengan meraih dua gelar yaitu dari nomor tunggal putra (Shi Yuqi) dan tunggal putri (Chen Yufei).
Tiga nomor lainnya dimenangi oleh masing-masing wakil dari Indonesia (Fajar/Rian), Korea Selatan (Chang Ye Na/Jung Kyung Eun - ganda putri), dan Denmark (Mathias Bay-Schimdt/Rikke Soby Hansen - ganda campuran).
2. Wakil Indonesia
Pandemi memang membuat banyak hal berubah, termasuk di dunia olahraga. Karena pandemi, banyak turnamen batal digelar, termasuk German Open tahun ini.
Karena pandemi juga, pengiriman atlet ke luar negeri juga harus lebih dipertimbangkan lagi. Seluruh atlet Inndonesia yang dikirim ke Swiss Open juga dipastikan tidak akan bisa turun di All England, terkait karantina dan waktu yang tidak mencukupi.
Dari delapan atlet/pasangan yang dikiirm ke Swiss Open, tiga wakil ganda campuran sudah bertanding pada Selasa (2/3/2021). Hanya satu yang berhasil lolos ke babak kedua yaitu Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Wakil Indonesia di nomor tunggal dan ganda putra baru akan bertanding hari ini, Rabu (3/3/2021).
Berikut ini daftar pemain Indonesia yang diberangkatkan ke Swiss Open.
Tunggal Putra: Shesar Hiren Rhustavito
Tunggal Putri: Ruselli Hartawan
Ganda Putra: Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri
Ganda Campuran: Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari