Media China Soroti Satu Wakil Indonesia yang Sukses Gegerkan All England
INDOSPORT.COM - Media China soroti satu wakil Indonesia yakni pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto yang sukses gegerkan All England meskipun berstatus sebagai pasangan unggulan 8.
Pasangan Praveen/Debby mengarungi kompetisi All England 2016 sebagai pasangan yang menempati unggulan 8, tetapi tidak diprediksi bakal meraih juara di kompetisi bulutangkis tertua dunia tersebut.
Tetapi siapa sangka bahwa keraguan dan anggapan itu berhasil membawa wakil Indonesia melesat lebih tinggi ke podium tertinggi kompetisi bulutangkis tertua yang ada di dunia.
Media China, Aiyuke, menyoroti perjalanan pasangan Praveen/Debby yang menjadi satu-satunya wakil yang ada daftar unggulan yang sedang berjuang di Indonesia, setelah pasangan yang paling diunggulkan yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengalami kekalahan yang tidak diduga.
Media China menyoroti kekalahan pasangan Tontowi/Liliyana atas duet wakil Inggris yakni Chris Adcock/Gabriella Adcock di babak perempat final All England 2016, dalam pertandingan dua gim langsung dengan skor akhir 21-18, 21-16.
Kekalahan atas pasangan Inggris itu pun disebut media China membuat Tontowi/Liliyana sempat kesal, dan akhirnya hanya menyisakan satu pasangan unggulan Indonesia yakni Praveen Jordan/Debby Susanto yang akhirnya berjuang sendiri untuk Indonesia.
1. Praveen/Debby yang Sukses Gegerkan All England
Namun siapa sangka, jika perjalanan Praveen/Debby seolah terberkati di All England 2016? Hal itu terbukti ketika mereka mengalahkan pasangan-pasangan kuat asal China seperti Zhang Nan/Zhao Yunlei hingga wakil Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen di semifinal dan final.
Diketahui, pasangan Praveen/Debby mengalahkan jagoan China yakni Zhang Nan/Zhao Yunlei di babak semifinal All England 2016 dalam pertandingan dua gim langsung dengan skor akhir 21-19, 21-16 untuk merebut tiket ke babak final.
Tetapi siapa sangka, di babak final pasangan Praveen/Debby yang digadang-gadang bakal sulit melewati hadangan jagoan Denmark, nyatanya malah melaju dengan mulusnya dan menang dalam pertandingan dua gim langsung.
Berhadapan dengan Joachim/Christinna, pasangan Praveen/Debby berhasil menang dengan skor akhir 21-12, 21-17, dan akhirnya merengkuh gelar juara mereka di turnamen bulutangkis tertua yang ada di dunia.