Tragedi Tim Indonesia di All England, BWF Seharusnya Contoh FIFA
INDOSPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali merasa kecewa dengan kejadian yang menimpa tim Indonesia di ajang All England. Baginya pihak BWF selaku federasi bulutangkis dunia bisa mencontoh FIFA bila menggelar kejuaraan.
Nasib pahit memang dialami tim Indonesia di ajang All England. Bagaimana tidak seluruh tim Indonesia dipaksa mundur dari kejuaraan tersebut.
Seluruh kontingen Indonesia di minta pemerintah Inggris untuk mundur dari turnamen tersebut. Hal ini karena adanya satu penumpang yang satu pesawat dengan tim Indonesia dan dinyatakan positif Covid-19.
Dengan adanya temuan tersebut, Melalui email dari National Health Service (NHS), wakil Indonesia diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat menaiki pesawat di mana salah satu penumpangnya dinyatakan positif Covid-19.
Â
Atas kasus ini, Menpora Zainudin Amali meminta BWF selaku penyelenggara memiliki perhatian atas hal ini. Dimana seharusnya BWF terus melakukan komunikasi dengan pemerintah setempat dan mencari solusi dari permasalahan ini.
1. Contoh FIFA
Amali bahkan mengambil contoh dari induk federasi sepak bola dunia (FIFA). Dimana FIFA yang selalu intens komunikasi dengan pemerintah setempat bila ingin menggelar turnamen di negara tersebut.
"Soal penanganan pandemi bahwa memang masing-masing negara berbeda. Apa yang kita lakukan di Indonesia belum tentu sama dengan yang ada di tempat lain," kata Zainudin Amali.
"Tapi federasi internasional juga harus punya atensi yang sama dengan apa yang terjadi di cabor lain. Kan seharusnya federasi ini sangat serius, misalnya di sepakbola FIFA itu sangat serius berkomunikasi dengan tempat penyelenggaraan dan itu kami rasakan selama ini," tambah ia.
Amali memahami bahwa setiap negara memiliki standar prosedur dalam menangani permasalahan penyebaran Covid-19. Namun ia menggaris bawahi terkait perlakuan tidak adil yang diterima tim Indonesia.
"Kami memahami bahwa masing-masing negara punya aturan. Tiap negara beda penanganan. Tapi ternyata ada pihak yang diperlakukan berbeda, tentu ini harus dipertanyakan," pungkasnya.