Juara All England, Beban Anak Didik Hendrawan Justru Makin Berat
INDOSPORT.COM – Menjadi juara All England 2021 bukan berarti membuat Lee Zii Jia bisa bernafas lega. Sebab, beban yang dipikulnya sebagai tunggal putra terbaik Malaysia semakin bertambah berat.
Lee Zii Jia meraih gelar perdannaya di All England pada Minggu (21/03/21) usai mengalahkan sang juara bertahan, Viktor Axelsen (Denmark), dengan 30-29, 20-22, 21-9. Laga ini berlangsung selama 1 jam 14 menit.
Dengan hasil ini, Lee Zii Jia menjawab semua keraguan dan kritikan yang ditujukan kepadanya, terutama setelah hasil tidak memuaskan pada Asian Leg di Thailand pada Januari 2021.
Pencapaiannya itu membuat anak didik pelatih asal Indonesia, Hendrawan, ini mampu memenangkan hati masyakarat di Negeri Jiran, tak terkecuali Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin.
“Good job Lee Zii Jia! Anda adalah pahlawan nasional. Selamat kepada BAM (Asosiasi Bulutangkis Malaysia)dan staf pelatih atas kesuksesan ini,” uar PM Muhyiddin melalui postingan di Facebook, dilansir dari Bernama.
Selain mengucapkan selamat atas prestasi Lee Zii Jia, PM Muhyiddin juga meminta menggunakan kemenangannya ini sebagai katalisator untuk bekera lebih keras dan meraih lebih banyak kesuksesan di masa depan.
“Saya sangat yakin semua warga Malaysia, terutama penggemar bulu tangkis, senang dengan kemenangan pemain tunggal nasional kami Lee Zii Jia di Kejuaraan Bulutangkis All England sebelumnya," katanya dalam posting di halaman Facebook-nya malam ini.
Lebih lanjut, PM Muhyidding juga mengatakan kemenangan Zii Jia ini bisa memotivasi pemain-pemain muda lainnya untuk meneruskan estafet bulutangkis Malaysia di kancah internasional.
1. Perjalanan Berat Lee Zii Jia
Beban berat memang disandang pemain yang akan genap berusia 23 tahun pada 29 Maret 2021 tersebut. Setiap pergerakannya memang selalu dibandingkan dengan Lee Chong Wei, yang merupakan salah satu pemain terbaik di dunia.
Setelah tahun lalu berhasil menembus semifinal All England, tahun ini Lee Zii Jia sudah bisa meraih hasil luar biasa dengan mengangkat trofi pada akhir turnamen.
Hanya butuh empat tahun bagi Malaysia untuk kembali melahirkan juara tunggal putra All England. Setelah Lee Chong Wei di tahun 2017, Lee Zii Jia jadi penerus gelar juara tahun ini.
Di perjalanan merengkuh gelar ini, Lee Zii Jia tidak hanya menaklukkan Axelsen. Pada partai sebelumnya, dia secara mengejutkan mengandaskan Kento Momota yang sedang menatap juara untuk comeback-nya pasca cedera.
Bukan hanya meraih gelar perdana dalam kariernya, hasil ini juga mengubah rekor pertamuan Lee Zii Jia dan Viktor Axelsen menjadi 2-3.