Eks Pelatih Denmark Bingung dengan 2 Nama Pebulutangkis Indonesia Ini
INDOSPORT.COM - Eks pelatih kepala Tim Bulutangkis Denmark, yakni Steen Schleicher mengaku bingung dengan dua nama dari pebulutangkis Indonesia, siapa sajakah?
Eks pelatih Tim Bulutangkis Denmark, Steen Schleicher, mempertanyakan perihal dua nama pebulutangkis Indonesia yakni tunggal putri Fitriani dan legenda ganda putra yakni Tjun Tjun.
Menurut Steen, ada yang aneh dari dua nama pebulutangkis tersebut. Bahkan eks pelatih Denmark bertanya-tanya melalui sosial media pribadinya, mengapa Fitriani bukan Fitriani Fitriani dan Tjun Tjun harus Tjun Tjun.
"Sekarang Fitriani hanya Fitriani. Bukan Fitriani Fitriani, itu hanya komputer. Saya mengerti. Tapi kemudian saya jadi bingung. Bagaimana dengan pasangan Johan Wahjudi? Apa itu hanya Tjun? atau apa? Tjun Tjun? Atau Tjun Tjun Tjun tetapi hanya ruang untuk 2X di komputer," ujar Steen di akun Twitter resminya.
Fitriani merupakan salah satu atlet bulutangkis tunggal putri Indonesia yang baru-baru resmi didegradasi oleh PBSI dari Pelatnas Cipayung, meskipun dirinya menjadi satu-satunya penyumbang gelar di tunggal putri dalam beberapa tahun terakhir di kompetisi Thailand Masters 2019.
Namun rupanya gelar juara di kompetisi Thailand Masters 2019 belum cukup untuk menyelamatkan posisi Fitriani di Pelatnas Cipayung di tahun 2021 ini, setelah namanya tidak lagi dicantumkan di sektor tunggal putri.
1. Eks Pelatih Denmark Bingung dengan 2 Nama Pebulutangkis Indonesia Ini
Bersama Johan Wahjudi, Tjun Tjun adalah pasangan ganda putra pertama (juga ganda lainnya) Indonesia yang mampu meraih gelar juara di Denmark Open, yakni terjadi di gelaran Denmark Open tahun 1972.
Tak berhenti sampai di situ, dua tahun berturut setelahnya, gelar juara di nomor ganda putra juga sukses kembali dibawa Johan Wahjudi/Tjun Tjun ke tanah air.
Bahkan seperti disinggung di atas, pada Denmark Open 1974, Tjun Tjun yang juga bermain di nomor ganda campuran bersama Regina Masli, sukses membawa pulang gelar juara.
Capaian pria bernama asli Liang Chun-sheng tersebut meraih dua gelar juara di satu gelaran Denmark Open tersebut, hingga kini belum pernah disamai lagi oleh wakil-wakil Indonesia di turnamen berlevel BWF World Tour Super 750 itu.
Di luar capaian luar biasanya di Denmark Open, di dunia bulutangkis internasional, Tjun Tjun mampu menorehkan tinta emas untuk Indonesia dengan berbagai gelarnya. Mulai dari medali emas di ASEAN Games 1977, Kejuaraan Asia 1976, Thomas Cup (1973, 1976 dan 1979), hingga gelar juara dunia di tahun 1977.