Media Malaysia Soroti Keinginan BWF Ganti Sistem Skor
INDOSPORT.COM - Media Malaysia soroti keinginan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) yang ingin mengganti sistem skor saat rapat Umum Tahunan (RUPS) BWF yang ke-82 pada 22 Mei 2021.
BWF akan kembali menggelar pertemuan ketiga yang akan diselenggarakan secara virtual, setelah dua pertemuan sebelumnya yakni RUPS tahun 2020 dan Rapat Umum Luar Biasa yang digelar pada Januari lalu.
Pada agenda RUPS ke-82 BWF kali ini, agenda yang akan dilakukan adalah melakukan Pemilihan Dewan BWF, yang meliputi tiga posisi di Dewan Eksekutif yang mencakup Presiden BWF, Wakil Presiden BWF, dan Wakil Presiden BWF-Para Bulutangkis, serta untuk menentukan 20 posisi Dewan.
Pemungutan akan dilakukan secara virtual dengan menggunakan sistem pemungutan suara elektronik. Selain itu, dalam agenda RUPS ke-82 kali ini, BWF juga akan membahas proposal yang berkaitan dengan sistem skor baru yang akan menampilkan permainan 11 poin dengan 5 gim yang disoroti oleh media Malaysia, The Star.
Disebut oleh BWF, usulan perubahan skor datang dari PBSI dan Asosiasi Bulutangkis Maladewa yang sudah didukung oleh Konfederasi Bulutangkis Asia. Perihal perubahan sistem skor memang sudah pernah dibahas sebelumnya.
Pada tahun 2014 dan 2018 perihal perubahan sistem skor pernah dibahas, tetapi dari 252 suara yang masuk, 129 mendukung perubahan sistem skor. Tetapi untuk bisa disetujui harus 2/3 yang setuju, dan akhirnya karena mayoritas tidak banyak yang mendukung, sistem perubahan skor pun ditunda.
1. Presiden BWF Ungkap Alasan Soal Penggantian Sistem Skor
Sementara itu, terkait perubahan sistem skor, Presiden BWF Poul Erik-Hoyer Larsen mengaku bahwa perihal perubahan skor di badminton memang menjadi salah satu visinya.
"Perubahan sistem penilaian yang diusulkan adalah bagian dari visi saya untuk menjadikan bulu tangkis lebih menarik dan meningkatkan nilai hiburan bagi pemangku kepentingan dan penggemar," katanya.
“Terakhir kali topik ini diajukan, hal itu beresonansi dengan bagian penting dari Keanggotaan kami dengan keputusan yang sempit. Kami mengakui waktunya tidak tepat saat itu, tetapi saya senang melihat ini didorong oleh Keanggotaan sekali lagi," ujar Poul Erik dilansir dari situs resmi BWF yang disoroti media Malaysia.
Terakhir, Presiden BWF Poul-Erik Hoyer larsen mengungkapka bahwa perubahan sistem skor jika disetujui akan mulai diterapkan setelah Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020.
"Ini hanya diusulkan untuk diperkenalkan setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Jadi, saya yakin ini adalah waktu yang lebih baik untuk memengaruhi perubahan ini," tuturnya.