Hadiah All England Minimalis, Pebulutangkis Amerika Lakukan Penggalangan Dana
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putri Amerika Serikat, Zhang Beiwen terpaksa harus membuat penggalangan dana setelah hadiah dari All England sangat minimalis.
Kompetisi All England sering diumpamakan seperti Wimbledon yang diselenggarakan di tenis. Tetapi kenyataan yang terjadi semua itu berbanding terbalik.
Apabila di petenis yang terhenti di perempat final Wimbledon memperoleh hadiah sebesar 392829 dolar Amerika (setara Rp5,7 miliar), berbeda dengan All England yang hanya mendapatkan 4675 dolar AS (setara Rp68 juta).
Penghasilan minimalis yang diperoleh dari kompetisi sebergengsi All England, mau tidak mau membuat Zhang Beiwen akhirnya melakukan penggalangan dana untuk menutupi biaya turnamen yang akan diikutinya.
Per Senin (19/04/21), Zhang Beiwen berhasil memperoleh 15 dolar AS (setara Rp218 juta) dari hasil penggalangan dana yang dilakukannya. Dana-dana tersebut akan membantu untuk menutupi pengeluaran pebulutangkis berdarah China hingga Olimpiade Tokyo 2020.
Dilansir dari situs olahraga 360badminton, uang yang terkumpul akan digunakan oleh Zhang Beiwen untuk mengikuti kompetisi bulutangkis internasional seperti Kejuaraan Pan Am dan turnamen kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 tersisa.
Selain itu, hasil penggalangan dana juga akan digunakan oleh pebulutangkis yang belum lama ini resmi membela Amerika Serikat untuk menutupi sebagian biaya pelatihnya di Olimpiade Tokyo 2020.
1. Hadiah All England Minimalis, Pebulutangkis Amerika Sampai Buat Penggalangan Dana
Ini bukan kali pertama Zhang Beiwen melakukan penggalangan dana. Sebelumnya pada 2018, ia pernah melakukannya supaya bisa tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Pada penggalangan dana perdana yang dilakukannya, jumlah uang yang terkumpul melampaui target, dari yang semula hanya ditargetkan sebesar 5 ribu dolar AS (setara 72,7 juta) menjadi sebesar 8405 ribu dolar AS (setara Rp122,2 juta).
Pandemi Covid-19 juga telah membuat beban pebulutangkis Amerika semakin berat. Terbukti, kekurangan biaya membuatnya terpaksa absen di Asian Leg yang diselenggarakan Januari 2021 di Bangkok, Thailand.