Bangun Akademi Tenis di Amerika, Naomi Osaka Punya Tujuan Sangat Mulia
INDOSPORT.COM – Petenis asal Jepang, Naomi Osaka, memperluas akademinya ke dua kota di Amerika Serikat memberdayakan lebih banyak perempuan melalui olahraga ini.
Naomi Osaka telah menjadi salah satu ikon tenis terbesar di dunia selama bertahun-tahun. Selain menjadi juara di lapangan, dia juga turut mempromosikan partisipasi anak-anak perempuan dalam olahraga tenis melalui akademinya.
Tahun lalu, Osaka meluncurkan akademi tenis pertamanya di Tokyo yang diberi nama ‘Play Academy with Naomi Osaka’. Lewat akademi ini, dia ingin memberikan kesempatan para gadis permainan yang setara.
Dilansir dari Essentially Sports, kesuksesan akademinya di ibukota Jepang itu mendorong juara Australian Open 2021 itu membangun akademi serupa pada dua kota di Amerika Serikat, Los Angeles dan Haiti.
Play Academy menggandeng apparel olahraga Nike dan Laureus Sport for Good di dalam rencana ekspansinya tersebut. Pengembangan ini ditujukan demi menciptakan lingkungan olahraga yang lebih inklusif bagi anak perempuan.
Di Los Angeles, Play Academy juga akan menggandeng beberapa organisasi komunitas untuk memastikan peningkatan akses peluang bagi anak perempuan.
Sedangkan di Haiti, akademi ini akan bekerja sama dengan GOALS Haiti, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung misi kepemimpinan pemuda melalui olahraga dan pendidikan.
Bukan hanya merekrut calon petenis masa depan,Naomi Osaka lewat akademi ini juga ingin mempekerjakan lebih banyak pelatih wanita dan memberikan pendidikan yang membangun harga diri dan kepercayaan diri.
1. Naomi Osaka Tersingkir dari Madrid Open
Di lapangan, Osaka baru saja tersingkir dari Madrid Open 2021 usai dikalahkan Karolina Muchova dalam tiga set 6-4, 3-6, 6-1, di babak kedua.
Sejak memenangkan gelar Grand Slam ke-4 di Australia Terbuka tahun ini, Osaka hanya baru berkompetisi di dua turnamen setelahnya dan tersingkir lebih awal di kedua turnamen tersebut.
Jelang Prancis Terbuka 2021 yang akan bergulir kurang dari sebulan lagi, Osaka masih berusaha keras memperbaiki performa dan mengincar gelar Grand Slam pertamanya di lapangan tanah liat.
Sejak debutnya di Roland Garros pada 2016, Osaka gagal melewati babak ketiga.