Jadi Pembawa Bendera di Olimpiade, Ratu Bulutangkis Malaysia Usung Topik Kesetaraan Gender
INDOSPORT.COM – Ratu Bulutangkis Malaysia, Goh Liu Ying, mengaku sangat bahagia usai dirinya terpilih sebagai pembawa bendera negaranya di ajang Olimpiade Tokyo 2021.
Dipilihnya Goh Liu Ying sebagai salah satu dari dua pembawa bendera pada ajang Olimpiade Tokyo diumumkan langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia melalui akun Twitter-nya pada hari Senin (03/05/21).
Goh Liu Ying akan mewakili atlet putri Negeri Jiran, sedangkan wakil atlet putra yang akan membawa bendera jatuh kepada pemanah dan peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2019, Khairul Anuar Mohamad.
“Tahniah! Pebulu tangkis Goh Liu Ying dan pemanah Khairul Anuar Mohamad dipilih sebagai pembawa Jalur Gemilang Malaysia pada Olimpiade Tokyo 2020,” tulis Twitter MSN Malaysia.
Pebulutangkis berusia 31 tahun ini mengatakan bahwa penunjukan dirinya sebagai pembawa bendera merupakan sebuah pengakuan besar bagi bulutangkis dan olahraga wanita secara keseluruhan di negaranya.
“Saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya dengan kata-kata, saya sangat senang,” kata Liu Ying, yang memenangkan medali perak bersama Chan Peng Soon di Olimpiade Rio 2016, dinukil dari The Star Malaysia.
“Saya belum pernah menjadi pembawa bendera di pertandingan multi-olahraga mana pun sebelumnya dan sekarang saya akan membawa Jalur Gemilang di Olimpiade!.”
“Ini harus menjadi salah satu penghargaan terbesar yang pernah diberikan kepada saya. Bulutangkis tidak diragukan lagi merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Malaysia. Tapi selama ini, kami terkenal karena pebulutangkis putra kami.”
“Jadi, saya benar-benar tidak pernah mengira itu bisa menjadi saya. Selain itu, saya belum secara resmi memenuhi syarat untuk Olimpiade. Saya ingin berterima kasih kepada Dewan Olimpiade Malaysia (OCM) atas kesempatan sekali seumur hidup ini,” sambungnya.
1. Sejarah Pembawa Obor Malaysia di Olimpiade
Pemilihan dua atlet pembawa bendera negara ini mengacu dengan tujuan utama IOC dan panitia Tokyo 2020 yang mengusung kesetaraan gender.
Olimpiade Tokyo menjadi edisi pertama yang menampilkan dua pembawa bendera setelah di ajang sebelumnya hanya ada satu orang saja yang memimpin kontingen setiap negara.
Sementara itu, Liu Ying merupakan atlet wanita kedua pembawa bendera yang diberi kepercayaan ini setelah penyelam Pandelela Rinong di Olimpiade London 2012.
Atlet asal Sarawak ini kemudian menjadi wanita Malaysia pertama yang memenangkan medali Olimpaide saat dia meraih perunggu dari nomor 10 meter perorangan.
Di Rio, Pandelela berpasangan dengan Cheong Jun Hoong untuk meraih perak dalam sinkronisasi 10m, suatu prestasi yang ditandingi oleh Liu Ying.