Eks Pelatih Denmark Sebut Lee Chong Wei akan Begini Tanpa Lin Dan
INDOSPORT.COM - Eks pelatih Timnas Bulutangkis Denmark, Steen Schleicher menyebut kehadiran legenda Malaysia, Lee Chong Wei, akan menjadi seperti ini tanpa adanya Lin Dan.
Lee Chong Wei dan Lin Dan, dua legenda tunggal putra yang persaingannya selalu menarik untuk disaksikan. Pertandingan antara keduanya pun selalu dinantikan.
Bahkan sampai ada julukan "Lin-Lee War" untuk pertandingan antara Lin Dan vs Lee Chong Wei. Tak jarang keduanya bertemu di final kompetisi bulutangkis internasional yang grade-nya tinggi.
Meskipun dari 40 pertemuan antara Lee Chong Wei dan Lin Dan lebih banyak dimenangkan oleh Super Dan, bukan berarti apa yang ditampilkan oleh seorang Chong Wei itu tidak bagus.
Legenda Malaysia tetap tampil baik, bahkan hal itu diakui oleh eks pelatih bulutangkis Denmark, Steen Schleicher menyebutkan bahwa dirinya menyukai gaya bermain seorang Lee Chong Wei yang telah resmi gantung raket pada Juni 2019.
Namun bagi eks pelatih Denmark tersebut seorang Lee Chong Wei tidak beruntung karena harus berada di puncak kariernya bersama dengan seorang Lin Dan sehingga ia harus kehilangan berbagai gelar penting seperti contohnya medali emas Olimpiade.
1. Lee Chong Wei Bisa Begini Tanpa Lin Dan
"Saya suka melihat Chong Wei, karena gaya permainannya. Saya juga suka melihat Lin Dan tetapi Lin Dan adalah pria yang lebih efisien dan persaingan mereka, pemain yang akhirnya merasakan kekalahan adalah Lee Chong Wei," ujar Steen dikutip dari media The Star.
“Lee Chong Wei adalah pemain yang fantastis, seandainya dia hadir di era lain selain Lin Dan, dia akan menjadi juara Olimpiade, juara dunia, dan sebagainya, karena dia sangat kuat. Tapi itu juga bagus jika ada persaingan hebat," pungkasnya.
Lin Dan telah memenangkan 28 dari 40 pertemuan melawan Lee Chong Wei dan bertanggung jawab atas empat kekalahan besar terakhir di Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
Akibat seorang Lin Dan, harapan Lee Chong Wei untuk meraih medali emas di Olimpiade pun seakan menjadi 'kutukan' belaka dan harus puas dengan medali perak hingga akhir perjalanan kariernya sebagai seorang pebulutangkis.