Debut Grand Slam, 4 Petenis Cantik Ini Buat Prancis Terbuka Makin Berwarna
INDOSPORT.COM – Turnamen tenis bergengsi, Prancis Terbuka 2021 semakin berwarna dengan kehadiran empat petenis cantik yang akan menjalani debutnya di ajang Grand Slam.
Prancis Terbuka merupakan salah satu dari empat turnamen Grand Slam kejuaraan tenis terkemuka di dunia. Tiga turnamen lainnya, yakni Australia Terbuka, AS Terbuka dan Wimbledon.
Turnamen yang juga dikenal dengan Roland Garros ini sedianya dimulai 24 Mei kini akan dijadwalkan dari tanggal 30 Mei sampai 13 Juni dengan babak kualifikasi berlangsung sepekan sebelumnya.
Pada musim 2021 ini, petenis gaek asal Swiss Roger Federer akan bersaing di Pracis Terbuka setelah comeback terakhirnya. Sementara Rafael Nadal dan Iga Swiatek akan berupaya mempertahankan gelar juara edisi sebelumnya.
Meskipun bakal didominasi oleh sejumlah petenis papan atas yang siap menggandakan gelar Grand Slam mereka, namun turnamen ini juga menjadi panggung bagi sejumlah pemain yang baru pertama kali menjajal.
Dilansir dari wtatennis.com, terdapat empat pemain anyar yang akan tampil untuk pertama kalinya di ajang tenis wanita termasuk juara Bogota Maria Camilla Osorio dan juara junior Australian Open 20218 Lian En-Shuo.
3. Maria Camila Osorio Serrano (Kolombia)
Maria Camila Osorio Serrano sudah tak diragukan lagi penampilannya di lapangan tanah liat sepanjang musim 2021. Petenis asal Kolombia ini memenangkan gelar putri AS Terbuka dan menempati peringkat 1 dunia di level junior.
Dalam undian utama WTA, ia mencapai perempat final Bogota 2019 dan rankingnya meroket dari No. 723 Dunia ke No.186 Dunia dalam peringkat akhir tahun 2020 kemarin.
Tahun ini, Osorio Serrano telah menunjukkan kesiapannya untuk debut di Grand Slam dengan memenangkan gelar di Bogota. Dia pun melanjutkan momentum dengan mencapai semifinal di di Charleston dan Beograd, dan merangsek ke ranking 100 teratas pekan lalu.
Petenis berusia 19 tahun itu harus melewati babak kualifikasi sebelum berhasil masuk ke undian utama French Open. Dia mampu mengungguli Olga Danilovic, Richel Hogenkamp dan Monica Niculescu tanpa kehilangan satu set pun.
Menyusul mantan pemain WTA Kolombia, seperti Fabiola Zuluaga dan Mariana Duque-Mariño, terhadapnya, Osorio Serrano menjadi pemain keenam dari negara Amerika Selatan itu yang memainkan undian utama Grand Slam di Era Open.
2. Ekaterine Gorgodze (Georgia)
Ekaterine Gorgodzememainkan turnamen profesional pertamanya dalam kariernya di kampung halamannya Tblisi di usia 14 tahun pada 2006 silam dengan berhasil mencapai final.
Lima belas tahun kemudian, Gorgodze berhasil mencapai tahap Grand Slam, setelah lolos kualifikasi dengan kemenangan atas Renata Zarazua, Elitsa Kostova dan Nuria Parrizas Diaz.
Gorgodze telah memenangkan 16 gelar ITF selama bertahun-tahun, tetapi kariernya meningkat pesat pada tahun 2018 yang membawanya dari posisi No.357 menjadi No.154 di ranking WTA.
Tahun ini, dia telah membalikkan awal musim yang buruk dengan berkelas. Setelah kalah dalam tujuh pertandingan pertamanya di tahun 2021, Gorgodze mencatat skor 11-4 sejak fokus ke lapangan tanah liat.
Gorgodze merupakan pemain Georgia kelima yang bermain dalam undian utama Grand Slam setelah Leila Meskhi, Anna Tatishvili, Sofia Shapatava dan Mariam Bolkvadze. Dalam tiga undian utama level WTA sebelumnya (Baku 2012, Palermo 2019, Stuttgart 2021), dia belum pernah memenangkan satu set pun.
1. Petenis Wanita yang Akan Debut di Prancis Terbuka 2021
3. Océane Babel (Prancis)
Oceane Babel terbilang masih baru di dunia tenis profesional, namun dia memiliki prestasi yang cukup mentereng di level junior.
Pemain berusia 17 tahun asal Sarcelles, Pracnsi ini no.7 di peringkat junior Dunia, dan merupakan perempatfinalis Rolland Garros junior tahun lalu dan memenangkan trofi di Cricuma Grade A pada Maret lalu.
Babel baru memainkan 11 turnamen ITF di level pro, dan namanya melambung sejak mencapai babak semifinal Santarem W15 September lalu. Saat ini, dia berada di peringkat ke-1105 dalam rangking WTA dan sangat terinspirasi dari kakak Serena Williams, Venus Williams.
4. Liang En-Shuo (Chinese Taipei)
Petenis Lian En-Shuo ini sangat terinspirasi dengan Li-Na, petenis wanita Asia pertama yang memenangkan gelar Grand Slam di Roland Garros 2011. Saat itu, Li-Na lolos kualifikasi tanpa kehilangan satu set pun saat debutnya di Paris.
“(Li-Na) itu benar-benar menginspirasi saya untuk bermain, bahwa masa depan saya bisa menjadi petenis, karena dia memenangkan Grand Slam menunjukkan jalannya," kata Liang kepada rolandgarros.com setelah mengarahkan Harriet Dart 6-2, 6-2 untuk memastikan tempatnya di undian utama.
Liang En-Shuo, petenis yang kini berusia 20 tahun itu, cukup dikenal di level junior. Dia memenangkan gelar putri Australian Open 2018 dengan mengalahkan Coco Gauff, Wang Xiyu dan Clara Burel. Pada tahun yang sama, Liang mencapai perempatfinal Nanchang pada debut undian utama WTA-nya.
Dia mencapai ranking tertinggi No. 150 Dunia pada Mei 2019, namun harus absen karena menjalani operasi pergelangan tangan kiri April lalu yang membuat peringkatnya jatuh ke no.295 dunia.