Tampil di Olimpiade 2020, Pebulutangkis Putri Pakistan Bangga Bukan Main
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis asal Pakistan, Mahoor Shahzad, tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya jelang Olimpiade Tokyo 2020. Pasalnya momen ini sudah ia tunggu sejak mengenal olahraga tepok bulu.
Perlu diketahui sebelumnya jika Shahzad nantinya akan jadi pemain badminton pertama asal Pakistan yang berlaga di ajang Olimpiade. Dara kelahiran Karachi, Pakistan, 24 tahun silam itu berhak berpartisipasi usai masuk lewat jalur undangan tripartit.
Meski demikian prestasi pemain peringkat 146 dunia yang satu ini bukannya minim prestasi. Di nomor tunggal putri, yang akan ia mainkan di Olimpiade, Shahzad sudah dua kali meraih peringkat pertama di ajang Pakistan Internasional Series untuk edisi 2017 dan 2019.
Di gelaran Bulgarian International Championship Shahzad juga menuai hasil yang cukup apik dengan melaju hingga ke semi final. Tidak heran apabila ia jadi salah satu yang beruntung untuk mendapatkan beasiswa dari BWF. Sejak Februari 2021 ia sudah mendapatkan pelatihan intensif bersama dengan sebelas kandidat lain.
"Sejak awal karierku mewakili Pakistan di Olimpiade adalah mimpi terliar. Begitu tahu aku bisa mewujudkannya rasanya luar biasa. Menjadi atlet badminton pertama untuk Pakistan di ajang tersebut membuat semua elemen menjadi bangga," ujar Shahzad seperti yang dilansir oleh situs resmi BWF.
1. Berharap Pakistan Maju
"Sekarang aku sedang berusaha menggenjot mental dan fisik. Setiap hari setidaknya aku berlatih selama enam hingga tujuh jam. Itu semua penting demi mempersiapkan Olimpiade,"
"Enam bulan terakhir menjadi pengalaman paling menyenangkan buatku. Rasanya terhormat sekali bisa mendapatkan beasiswa dari BWF," tambah wanita yang juga turut berkompetisi di Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, tersebut.
Kelolosan dirinya ke Tokyo 2020 membuat Shahzad berharap jika Pakistan kedepannya semakin memperhatikan Bulutangkis dengan menambah sarana untuk melahirkan bakat-bakat baru. Selama ini negaranya memang lebih identik dengan olahraga kriket.
Mengingat ia akan berloma di nomor tunggal putri maka ada kemungkinan Shahzad akan berhadapan dengan atlet andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. Menempati peringkat 22 dunia membuat pemudi 21 tahun tersebut jadi salah satu kandidat peraih medali emas.