Siapa Emma Raducanu, Remaja yang Didoakan Kate Middleton Juara Wimbledon
INDOSPORT.COM - Emma Raducanu jadi salah satu petenis yang difavoritkan Kate Middleton untuk menjuarai turnamen Grand Slam Wimbledon kali ini.
Seperti turnamen-turnamen olahraga kebanyakan, tenis juga kerap menelurkan banyak bintang muda yang namanya naik daun seiring penampilannya yang apik saat bertanding.
Nampaknya kali ini giliran Emma Raducanu untuk bersinar, apalagi setelah ‘dipromosikan’ oleh Duchess of Cambridge, Kate Middleton, yang mendoakan petenis remaja yang satu ini tampil sebagai juara.
Kate Middleton baru saja melakukan kunjungan ke Wimbledon didampingi petinggi All England Lawn Tennis & Croquet Club (AELTC) dan juga mantan petenis Inggris, Tim Henman.
Ia bahkan sempat mencoba menghias kue di dapur dan mengunjungi Wilmbledon Lawn Tennis Museum yang pertama dibuka oleh Duke of Kent pada tahun 1977.
“Tahun lalu turnamen dibatalkan. Rasanya luar biasa bisa melihat para penggemar dan pelatih kembali ke lapangan yang ikonik ini,” demikian bunyi cuitan akun resmi @KensingtonRoyal di Twitter.
“Walaupun tahun lalu tidak dapat digelar, AELTC berhasil melanjutkan pekerjaan hebat di komunitas lokal. Melalui Wingfield Kitchen, mereka menyediakan 200 makanan panas setiap hari bagi yang membutuhkan.”
Sejumlah cuitan tentang kunjungan Kate Middleton ini pun diunggah beriringan, sampai pada akhirnya nama Emma Raducanu disebut.
“Prediksi yang tidak memihak tentang siapa yang akan menang: Andy Murray dan Emma Raducanu,” demikian bunyi cuitan di akun @KensingtonRoyal.
Terlepas dari komentar netizen yang lebih banyak mengunggulkan Roger Federer, bahkan ada yang sampai mengunggah foto Kate dengan Andy Murray, sosok Emma Raducanu bisa dibilang mencuri perhatian.
Mungkin belum banyak orang yang mengenal petenis wanita yang satu ini. Usianya pun masih sangat muda, yakni 18 tahun.
Sampai tulisan ini dibuat, Emma Raducanu masih bertahan di putaran ketiga turnamen tenis Grand Slam Wimbledon 2021. Ia baru saja mengalahkan petenis Ceko, Marketa Vondrousova, 6-2, 6-4 di putaran kedua, Jumat (02/07/21).
Hari ini, Sabtu (03/07/21) ia dijadwalkan menghadapi petenis Rusia, Sorana Cirstea, yang terpaut 13 tahun lebih tua darinya.
1. Latar Belakang Mentereng Emma Raducanu
Emma Raducanu memang tampil menggebrak di turnamen tenis Grand Slam Wimbledon edisi kali ini. Apalagi kalau bukan keberhasilannya menumbangkan finalis Prancis Terbuka 2019, Marketa Vondrousova.
Padahal, ia baru saja melakoni debut main draw WTA-nya di ajang Nottingham Terbuka beberapa waktu lalu, dan kini tahu-tahu sudah melaju lumayan jauh di Wimbledon.
Ia pun jadi satu-satunya petenis Britania Raya yang tersisa di tunggal putri Wimbledon. Sepertinya tidak berlebihan jika Kate Middleton atau siapa saja di Inggris menjagokan Emma Raducanu sebagai juara.
Berperingkat 338, Emma Raducanu pun menasbihkan diri sebagai petenis wanita Britania Raya termuda yang berhasil mencapai putaran ketiga Wimbledon sejak Elena Baltacha pada tahun 2002 silam.
“Saya hanya berpikir untuk memainkan setiap poin seperti itu adalah poin terakhir saya di Wimbledon. Saya pikir itu juga trik yang saya mainkan dengan diri saya sendiri,” ucapnya seperti diwartakan laman Sky Sports.
Emma tumbuh dewasa di Bromley, London Tenggara, dan belajar main tenis dengan memukul bola ke tembok. Ia lahir di Kanada dari ayah Rumania dan ibu China sebelum pindah ke Inggris pada usia dua tahun.
Latar belakang keluarganya pun sangat akademik, sehingga Emma pun sangat unggul dalam hal ini, tentu berkat etos kedua orang tuanya yang sangat mengutamakan pendidikan.
“Mereka (ayah dan ibu) berasal dari keluarga yang sangat akademik dan tumbuh besar di negara yang sulit pula. Mereka sama-sama dari negara komunis, jadi pendidikan adalah satu-satunya hal yang mereka miliki,
“Tapi mereka ingin saya punya opsi. Mereka merasa pendidikan akan sangat berguna bagi saya untuk masa depan,” jelasnya.
Emma Raducanu pun tidak mengecewakan harapan kedua orang tuanya. Selain berkarier di tenis, ia juga baru saja lulus dari sebuah sekolah elite, di mana ia mempelajari ilmu ekonomi dan matematika.
Selain tenis, ayah Emma juga pernah mengajak putrinya ini melakukan banyak aktivitas seperti tap dancing, main ski, main basket, berenang, naik kuda, dan bahkan gokart.