x

Skandal Diskriminasi Umur di Olimpiade, Bulutangkis Inggris Dicaci Legenda Sendiri

Minggu, 4 Juli 2021 18:56 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Yosef Bayu Anangga
Jenny Wallwork, mantan pebulutangkis Inggris, turut protes pada Badminton England perihal Marcus Ellis/Chris Langridge yang batal ke Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Kekecewaan pada Badminton England selaku federasi Bulutangkis Inggris terkait pembatalan Chris Langridge dan Marcus Ellis untuk jadi wakil ganda putra di ajang Olimpiade Tokyo 2020 masih berlanjut. Kini giliran eks atlet tepok bulu Jenny Wallwork yang angkat bicara.

Ada asumsi jika Inggris merasa jika peruntungan mereka untuk meraih medali akan lebih besar dengan mengirim kontingen yang lebih muda. Baik Ben Lane (23) maupun Sean Vendy (25) yang akhirnya diperintahkan maju memang jauh lebih hijau ketimbang Ellis (31) dan Langridge (36).

Wallwork yang notabene juga sempat bersitegang dengan Badminton England sehingga memutuskan untuk gantung raket pada 2013 mengutarakan kekesalannya via postingan di Instagram. Mantan ganda campuran peringkat lima dunia tersebut menyebut federasi Inggris tidak punya hati.

Baca Juga
Baca Juga

"Badminton England sungguh memalukan. Momen puncak bagi setiap atlet adalah terpilih untuk bertanding di Olimpiade dan kemudian meraih medali hasil kerja keras bertahun-tahun. Menunjukkan pada dunia seperti apa kemampuan mereka," tulis Wallwork.

"Delapan tahun setelah aku pensiun karena kurangnya perhatian pada atlet rupanya belum ada perubahan di tubuh Badminton England. Orang-orang yang bertanggung jawab masih disana dan bahkan diberi kenaikan pangkat,"

Baca Juga
Baca Juga

"Pemilihan yang dilakukan oleh mereka sama sekali tidak disertai empati. Bagi yang tidak mengikuti bulutangkis, baik dicatat jika Chris Langridge dan Marcus Ellis adalah pemenang podium ketiga Olimpiade, juara Commonwealth, juara European games, dan ganda putra nomor 1 Inggris dan 11 dunia,"

"Dicopotnya hak tampil belum pernah terjadi sebelumnya di Inggris. Keputusan yang sama tetap diambil meski pemain yang mengajukan gugatan menang. Di mana letak keadilan?...," sambungnya lagi


1. Ingrris Tuai Banyak Kritik

Marcus Ellis/Lauren Smith, juara Thailand Masters 2020.

Wallwork juga menggarisbawahi jika keputusan Langridge untuk terus mengayunkan raket pasca meraih medali perunggu di Rio de Janeiro 2016 adalah untuk bisa berjuang di Tokyo 2020. Wallwork takut apabila kasus seperti ini sering terjadi maka kesehatan mental atlet dapat terganggu.

Sebenarnya bukan hanya Wallwork atlet yang berbicara lantang perihal Ellis dan Langridge. Ellis sendiri dan juga kekasih dan pasangan ganda campurannya, Lauren Smith, juga melakukan langkah serupa.

Ellis dan Smith yang masih akan pergi ke Jepang juga secara panjang dan lebar meluapkan kekesalan pada pihak yang bertanggung jawab. Hal ini kemudian mendapat respon dan dukungan dari peminat Bulutangkis dari berbagai negara.

Olimpiade 2020Olimpiade Tokyo 2020BulutangkisBerita BulutangkisMarcus Ellis/Lauren SmithMarcus Ellis/Chris LangridgeBen Lane/Sean Vendy

Berita Terkini