Ash Barty Juara Wimbledon, Sang Ayah Beberkan Kisah Tak Terduga
INDOSPORT.COM – Petenis asal Australia, Ashleigh Barty, menjadi juara Wimbledon. Usai kemenangannya, ayahnya mengungkapkan kisah tak terduga semasa kecil Barty.
Barty menyabet gelar juara Wimbledon setelah mengalahkan unggulan kedelapan Karolina Pliskova lewat permainan rubber 6-3, 6-7(7), 6-3, Sabtu (10/07/21) malam WIB.
Barty mengawali partai final ini dengan memenangkan set pembuka. Namun, Pliskova memperkokoh permainan set kedua dengan mencuri serangan Barty yang mengendur.
Di set ketiga, Barty menaikkan level permainan dan mengubah strategi. Perubahan ini memberikan dampak besar dengan dirinya memenangkan set penentu hingga laga usai.
Ini merupakan pertandingan partai final grand slam dengan tiga set pertama sejak 2012 ketika Serena Williams mengalahkan petenis Polandia Agnieszka Radwanska.
Kemenangan Barty ini ternyata membuat ayahnya, Rob Barty, merasa sangat senang. Saat diwawancarai usai pertandingan, sang ayah tak pernah menyangka bahwa putrinya begitu berbakat di lapangan tenis.
“Kami bukan pemain tenis. Kami adalah pegolf,” kata ayah Barty, Rob, kepada AAP setelah kemenangan Barty di final Wimbledon, dilansir dari tvnz.com.
“Kami hanya berpikir dia adalah salah satu dari anak-anak ini yang bisa melakukan segalanya. Kami tidak tahu. Orang-orang biasa mengatakan betapa bagusnya dia di tenis, tetapi kami hanya berpikir dia adalah anak-anak yang bersenang-senan,” jelas sang ayah.
Memiliki keluarga dengan latar belakang golf, Barty yang merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara ini mengukir masa depannya sendiri dengan menjuarai Wimbledon junior di usia 15 tahun.
1. Ash Barty Lahir dari Keluarga Pegolf
Ayahnya dan ibunya, Rob dan Josie Barty, juga semakin tidak menyangka bahwa Barty di masa karier profesionalnya mampu memenangkan Prancis Terbuka, Wimbledon dan peringkat satu dunia.
“Kemudian dia pergi dan memenangkan Wimbledon (junior) pada usia 15, biasanya Anda tidak memenangkan grand slam junior sampai usia 18 tahun, tahun terakhir (sebelum level senior), dan kami berpikir 'mungkin dia cukup bagus dalam permainan ini.',”
Dengan gelar terbarunya itu, Barty pun mampu mencatatkan sejarah dengan menjadi petenis putri Australia pertama yang menjuarai Wimbledon dalam 41 tahun terakhir.
Terakhir kali, Evonne Goolagong dari Australia meraih gelar di Grand Slam lapangan rumput pada 1980, dilansir laman resmi WTA.
Selain itu, ini melengkapi catatan kemenangan Grand Slam menjadi dua gelar, dengan sebelumnya petenis peringkat satu dunia versi WTA itu memenangi Grand Slam tanah liat Prancis Terbuka 2019.