Di Ambang Cetak Rekor Langka Olimpiade, Jonatan Christie ‘Diancam’ Media Malaysia
INDOSPORT.COM – Media Malaysia memperingkatkan pebulutangkis Indonesia, Jonatan Christie, akan jalan terjal di Olimpiade Tokyo menyusul potensinya mencetak rekor langka di ajang ini.
Jonatan Christie tengah bersiap menuju Olimpiade Tokyo 2020. Turnamen ini membuka kesempatan tunggal putra Indonesia ini mencetak rekor langka di dalam kariernya.
Pebulutangkis berperingkat tujuh dunia ini berkesempatan menjadi tunggal putra ketiga yang meraih dua gelar major, yakni Olimpiade dan Asian Games. Jonatan memenangi medali emas di Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang.
Sebelumnya, ada pendahulunya Taufik Hidayat sebagai pemain pertama yang mencapainya ketika dia memraih emas di Asian Games Busan 2002 dan Olimpiade Athena 2004.
Rival bebuyutannya dari China, Lin Dan, kemudian menyusulnya dengan meraih rekor ini dua kali, yakni di Olimpiade Beijing 2008-Asian Games Guanzhou 2010 dan Olimpiade London 2012-Asian Games Incheon 2014.
Media Malaysia, The Star, ikut menyoroti kesempatan Jonatan untuk mengantongi rekor ini jika saja dirinya mampu memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo nanti.
Akan tetapi, The Star, menekankan bahwa upaya yang dilalui pemain yang akrab disapa Jojo untuk meraih rekor ini tidak akan semudah membalikkan tangan.
Media tersebut kemudian menjabarkan posisi sebagai unggulan ketujuh yang menempatkan dirinya di paruh kedua pada drawing cabor bulutangkis Olimpiade, bersama dengan peringkat 1 dunia Kento Momota dari Jepang, Viktor Axelsen dari Denmark dan Shi Yuqi dari China.
Jojo bergabung di grup G bersama dua pemain non unggulan. Yakni, atlet pengungsi atas Suriah yang membela Belanda, Aram Mahmoud, dan pemain Singapura, Loh Kean Yew.
Dengan fase penyisihan grup hanya meloloskan satu pemain terbaik, Jojo sangat diunggulkan melaju ke babak 16 besar. Namun, media ini kembali menekankan bahwa Loh Kean Yew tak bisa diremehkan.
1. Loh Kean Yew, Calon Lawan Jonatan yang Tak Bisa Diremehkan
Menurut media tersebut, Jonatan perlu menaruh waspada tinggi terhadap Kean Yew yang peringkat 42 dunia meskipun dia memenangkan semua tiga pertemuan mereka sebelumnya.
Dalam pertemuan terakhir, yakni di babak pertama Yonex Thailand Open Januari lalu, Kean Yew memaksa Jonatan bertarung satu jam sebelum akhirnya kalah secara rubber set 21-13, 10-21, 16 -21.
Selain itu pada tahun 2019, Kean Yew menjadi sorotan ketika ia mengalahkan juara Olimpiade dua kali Lin Dan untuk memenangkan gelar Tur Dunia perdananya di Thailand Masters.
Pada bulan Februari tahun lalu, pemain yang dilatih oleh mantan pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo, ini juga mengejutkan Chou Tien-chen selama Kejuaraan Beregu Asia.
Kean Yew sendiri menargetkan untuk melampaui prestasi perempat final pendahulunya, Ronald Susilo di Athena 2004, yang masih jadi pencapaian terbaik Singapura bulutangkis di Olimpiade.