Sempat Banyak Rintangan, Kento Momota Akui Santai di Olimpiade 2020
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis putra asal Jepang, Kento Momota, menegaskan tidak ingin larut dalam pikiran negatif menjelang Olimpiade Tokyo 2020. Walau sempat diterpa banyak ujian, atlet 26 tahun tersebut kini siap mengharumkan nama negaranya di kandang sendiri.
Momota menjalani tahun 2020 yang kurang berkesan setelah menjuarai Malaysia Masters. Kecelakaan membuat pemain nomor tunggal putra peringkat satu dunia ini harus menjalani operasi penglihatan karena rongga matanya retak.
Setelah sembuh dan comeback untuk menjadi juara Nasional Jepang pada Desember 2020, Kento Momota kembali apes. Ia batal ambil bagian di Asian Leg yang bertempat di Thailand sebulan kemudian karena terpapar virus corona.
Di All England, pria kidal kelahiran Kanagawa ini kembali tampil, namun justru mendapat hasil tidak terduga pada Maret lalu. Dia dikalahkan wakil Malaysia berperingkat delapan dunia, Lee Zii Jia, yang kemudian keluar sebagai kampiun.
Tidak banyak bermain di banyak kejuaraan membuat kemampuan Momota jadi tidak terlalu bisa dibaca para pesaingnya. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya bagi peraih 11 titel di 2019 itu, namun ia mengaku santai.
"Hanya ada pikiran positif saat ini di kepala saya. Secara mental, saya sudah lebih baik. Banyak rintangan yang sudah saya hadapi dan membuat saya semakin bersemangat menatap Tokyo 2020," papar Kento Momota.
"Karakteristik dari pesaing lain belum terbaca dengan jelas, tapi semua juga merasa begitu. Sehingga, fokus kepada diri sendiri jauh lebih penting," pungkasnya.
1. Sempat Takut Olimpiade Batal
Mentas di Olimpiade 2020 sangat bermakna buat Kento Momota. Dia senang mendapat kesempatan langka mengingat sebelumnya harus absen di Rio de Janeiro 2016 akibat suspensi.
Berpeluang untuk berjumpa dengan Anthony Ginting sebagai wakil Indonesia, Momota masih ingin menikmati momen. Apalagi, dia harus menghadapi Timothy Lam (Amerika Serikat) dan Heo Kwanghee (Korea Selatan) untuk bisa lolos dari penyisihan Grup A.
"Saya melihat di berita bahwa Olimpiade bisa saja dibatalkan. Rasanya sangat tidak enak dan menganggu pikiran saya. Sampai berpikir, apakah memang tidak ditakdirkan tampil di Olimpiade," sambungnya lagi.
"Tapi banyak orang yang sudah berjuang untuk mewujudkan ajang besar ini. Sekarang saatnya berkonsentrasi pada hal yang bisa dikontrol saja," tandas Momota.