3 Pebulutangkis 'Tua' yang Berlaga di Olimpiade 2020
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis asal indonesia, Hendra Setiawan, merupakan pemain senior yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Namun jika dilihat dari daftar seluruh pebulutangkis yang akan mengikuti ajang ini. Hendra bukan satu-satunya atlet paling senior atau tertua.
Terdapat nama lain yang memiliki usia lebih senior darinya. Berikut INDOSPORT.com jabarkan 3 pebulutangkis senior yang berlaga di Olimpiade 2020:
1. Hendra Setiawan
Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan menjadi atlet senior yang disegani kawan maupun lawan. Pria kelahiran 25 Agustus 1984, dia menempati nomor 2 di ranking dunia ganda putra.
Meskipun menjadi pemain senior, selama kariernya ia telah mengantongi banyak gelar, bahkan dalam sejarah Olimpiade, Hendra sudah berhasil mendulang medali emas pada edisi 2008 lalu di Beijing, China saat berpasangan dengan mendiang Markis Kido.
2. Tien Minh Nguyen
Atlet senior asal Vietnam, Tien Minh Nguyen memulai debut internasionalnya saat berusia 24 tahun, jauh lebih lambat dibanding pebulutangkis pada umumnya, Nguyen kini menginjak usia 38 tahun.
Pebulutangkis tunggal putra ini akan menjadi deretan pemain tertua di Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Tien Minh Nguyen lahir di Ho Chi Minh City, 12 Februari 1983, sementara Hendra Setiawan dua tahun lebih muda darinya.
“Saya mulai bermain bulutangkis ketika berusia 10 tahun, terutama sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan. Ini dimulai sebagai hobi yang menyenangkan dengan anak-anak lain di sekitar blok tempat saya tinggal. Tetapi perlahan-lahan, saya menjadi asyik dengan gerakan indah olahraga ini,” ungkap Tien Minh Nguyen seperti dilansir dari laman resmi BWF.
“Penekanannya pada fleksibilitas, kecepatan dan strategi. Di sekolah menengah, saya akhirnya memutuskan untuk mengubah hasrat saya menjadi karier,” sambungnya.
1. 3. Niluka Karunaretne
Pebulutangkis tunggal putra asal Srilanka Nikula Karunaretne lahir di Galle, 13 Februari 1985. Dia menjadi pemain ketiga tertua setelah Hendra dan Nguyen di Olimpiade Tokyo 2020.
“Dimulai ketika saya berusia 8 tahun pada tahun 1994. Ayah saya adalah Pemain Nasional dan Pelatih Nasional juga. Ketiga adik saya juga bermain bulutangkis,” kata Karunaratne.
Penulis : Indira Octavia Pancawangi.