Gabung Grup Neraka, Wakil India Bawa Bekal dari Pelatih Indonesia
INDOSPORT.COM - Wakil India, Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy membawa bekal dari pelatih Indonesia saat maju ke Olimpiade Tokyo 2020.
Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy tergabung di grup Neraka yakni grup A di Olimpiade Tokyo. Grup itu disebut grup neraka lantaran terdapat ganda putra nomor satu dunia yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Selain itu terdapat juga pasangan China Taipei nomor tiga dunia, Lee Yang/Wang Chi Lin. Serta pasangan ganda putra Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.
Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy mengakui bahwa para penghuni grup A adalah lawan yang sulit untuk ditaklukkan.
"Undiannya cukup kompetitif, tetapi jika Anda ingin bermain di Olimpiade dan ingin mencapai tahap selanjutnya, Anda harus mengalahkan yang terbaik di dunia, jadi kami menganggapnya sebagai tantangan," ujar Chirag Shetty dilansir dari Firstpost.
Untuk bisa lolos dari fase grup, Chirag dan Satwiksairaj Rankireddy mengantongi bekal dari pelatih Indonesia yakni Flandy Limpele.
Flandy turut andil untuk mengasah mental Chirag/Satwiksairaj selama beberapa tahun terakhir. Wakil India itu juga sempat dilatih oleh dua pelatih lainnya yakni Kim Tan Her dan mathias Boe.
"Kami harus siap dengan berbagai kemungkinan yang terjadi di Grup A. Itulah yang kami pelajari dari Mathias Boe. Dia mengajarkan kami untuk melihat situasi dan mengeksekusi strategi," kata Chirag.
"Kami cukup beruntung bisa belajar dari pelatih Asia dan Eropa. Semoga itu menempatkan kami di posisi yang menguntungkan. Kami telah berlatih sanga keras," sambungnya lagi.
1. Dapat Ilmu dari 3 Pelatih
Selama beberapa bulan terakhir, Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy telah berlatih keras di bawah pelatih asing baru Mathias Boe.
Sebagai informasi, Boe merupakan mantan pebulutangkis Denmark yang pernah menduduki peringkat 1 di dunia. Pelatih Chirag/Satwiksairaj itu telah meraih medali perak di Olimpiade London.
"Latihan bersama Mathias sangat bagus sejauh ini. Sudah 5-6 bulan dan kami benar-benar mampu melatih area tertentu seperti pertahanan," ucap Chirag Shetty.
"Satu hal yang berbeda dari ketiga pelatih adalah Mathias jauh lebih teknis. Ada banyak kesamaan antara Tan dan dia, sementara Flandy memiliki program pelatihan berbasis kekuatan."
"Dia biasa mendorong kami pada aspek fisik, sementara dua pelatih lainnya membuat kami melakukan latihan di lapangan untuk meningkatkan kami secara teknis," pungkasnya.