Susy Susanti hingga Kido/Hendra, Pebulutangkis Unggulan 1 yang Raih Emas Olimpiade
INDOSPORT.COM - Jelang penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, federasi bulu tangkis dunia (BWF) mengenang sekaligus merangkum deretan pemain/pasangan yang berstatus unggulan pertama dan sukses meraih medali emas dalam tujuh Olimpiade terakhir.
Pertandingan cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020 tinggal menghitung hari. Salah satu cabor yang sangat dinanti-nantikan ini akan berlangsung mulai tanggal 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Sedikitnya 173 pebulutangkis bakal bertarung demi memperebutkan medali baik emas, perak, maupun perunggu di Olimpiade Tokyo 2020. Di antara jumlah tersebut, pemain dengan status unggulan tentunya digadang-gadang lebih berpeluang dalam memperoleh medali emas.
Bahkan, dikutip laman resmi BWF, pemain dengan status unggulan pertama ternyata cukup difavoritkan untuk meraih emas. Pasalnya, dalam tujuh gelaran Olimpiade terakhir yang mempertandingkan cabang olahraga bulu tangkis, setidaknya ada satu sektor yang peraih emasnya adalah pemain unggulan pertama.
Pertama, pada Olimpiade Barcelona 1992, ada tiga pemain dengan status unggulan pertama yang sukses meraih medali emas. Mereka adalah tunggal putri Indonesia, Susi Susanti; ganda putra dan Korea Selatan (Korsel), Kim Moon Soo/Park Joo Bong, dan ganda putri Hwang Hye Young/Chung So Young yang juga dari Korsel.
Empat tahun berselang, tepatnya di Olimpiade Atlanta 1996, hanya ada satu pemain/pasangan unggulan pertama saja yang bisa mencium medali emas, yakni Ricky Subagja/Rexy Mainaky. Kala itu, pasangan ganda putra andalan Merah Putih ini berhasil menaklukkan Cheah Soon Kit/Yap Kick Hock dari Malaysia dengan dua gim langsung 15-13 dan 15-12.
Berikutnya, giliran tunggal putri Gong Zhichao (China), ganda putra Tony Gunawan/Candra Wijaya (Indonesia), dan ganda putri Ge Fei/Gu Jun (China) yang berstatus unggulan pertama dan sukses menjadi yang terbaik di Olimpiade Sydney 2000.
Saat Olimpiade Athena 2004, cabor bulu tangkis terbilang cukup sengit dan penuh kejutan. Ya, sama seperti tahun 1996, hanya ada satu unggulan pertama yang meraih emas, yakni ganda putri asal China, Zhang Jiewen/Yang Whei.
Selanjutnya, dalam Olimpiade Beijing 2008, tentu masih segar dalam ingatan bagaimana kedigdayaan Lin Dan yang tampil menggila sejak awal hingga akhir. Puncaknya, dia mengandaskan perlawanan Lee Chong Wei (Malaysia) dengan dua gim langsung 21-12 dan 21-8.
Selain Lin Dan, unggulan pertama yang juga berhasil menggondol emas adalah salah satu ganda putra terbaik yang pernah Indonesia miliki, yakni Hendra Setiawan/Markis Kido. Mereka berhasil membuktikan diri jadi yang terbaik usai menaklukkan musuh bebuyutannya, Fu Haifeng/Cai Yun lewat rubber game 12-21, 21-11, dan 21-16.
1. Olimpiade 2012 dan 2016
Berlanjut ke Olimpiade London 2012, giliran Fu Haifeng/Cai Yun dan ganda campuran Zhang Nan/Zhao Yunlei yang merengkuh medali emas. Istimewanya, keberhasilan mereka sekaligus membawa China keluar sebagai juara umum dengan sapu bersih gelar di lima sektor.
Terakhir, di ajang Olimpiade Rio 2016, ada Carolina Marin, pebulutangkis tunggal putri Eropa pertama yang mampu meraih medali emas Olimpiade. Saat itu, Marin tampil dengan sangat superior sejak awal hingga akhirnya mengalahkan wakil India, Pusarla Venkata Sindhu dengan rubber game 19-21, 21-12, dan 21-15.
Selain Marin, ada juga salah satu ganda putri terbaik sepanjang masa, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, yang berstatus unggulan pertama dan mengakhiri turnamen dengan medali emas. Istimewanya lagi, pencapaian tersebut merupakan medali emas bulu tangkis pertama bagi Jepang di Olimpiade.