Praveen/Melati Disebut BWF Ganda Campuran yang Paling Sulit Ditebak di Olimpiade
INDOSPORT.COM – Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva dianggap sebagai pasangan yang sulit ditebak di cabang olahraga bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 sudah resmi dibuka hari ini, Jumat (23/07/21). Pada event ini, bulutangkis menjadi salah satu cabor yang paling banyak dinantikan oleh para penggemarnya.
Praveen Jordan/Melati Daeva menjadi salah satu dari 11 wakil yang dikirimkan Indonesia di ajang ini. Pasangan ini tampil di Olimpiade dengan berstatus unggulan keempat dalam Race to Tokyo.
BWF melalui laman resminya baru-baru ini mengulas sejumlah pasangan ganda campuran yang bakal susah diprediksi selama gelaran Olimpiade Tokyo kali ini.
Nah, di antara ganda campuran yang akan bertanding di Olimpiade, hanya wakil Indonesia Praveen/Melati yang menurut BWF menjadi pasangan yang paling sulit ditebak.
“Pasangan paling tak terduga di lapangan adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti,” tulis BWF.
BWF pun membeberkan alasan pasangan berjuluk ‘Honey Couple’ ini sebagai lawan yang mungkin tak bisa ditebak. Hal ini lantaran performa Praveen Jordan yang dianggap angin-anginan.
“Khususnya Jordan, permainan dia bisa sangat menakjubkan atau juga biasa saja,” lanjut BWF.
Bukan tanpa sebab. BWF melihat perjalanan Praveen/Melati dalam dua terakhir sebelum mereka memastikan tempat di Olimpiade Tokyo.
Praveen/Melati berhasil tampil gemilang dengan memenangkan gelar All England tahun lalu. Turnamen ini menandai ditangguhkannya sejumlah event BWF dalam setahun terakhir akibat pandemi virus corona.
Praveen/Melati kemudian comeback di Asian Leg yang digelar di Bangkok pada Januari 2021, namun mereka tampil kurang bagus dan gagal memenangkan gelar dari tiga turnamen yang dipertandingkan.
Performa angin-anginan Praveen ini tentunya bisa batu sandungan mereka di Olimpiade Tokyo mengingat mereka berada di grup C yang dianggap cukup mematikan.
Pada grup ini, Praveen/Melati harus bersaing ketat dengan wakil Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino, wakil Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boje, dan pasangan Australia, Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville.
Watanabe/Higashino menuju Tokyo setelah memenangkan All England pada bulan Maret lalu, sementara Christiansen/Boje semakin konsisten sejak Kejuaraan Eropa 2021. Sementara Simon/Gronya pasangan non unggulan.
1. Praveen/Melati Punya Banyak Ancaman di Olimpiade
Ancaman Praveen/Melati lainnya datang dari dua wakil China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping yang bertekad mengembalikan kejayaan China di Olimpiade.
Selain itu, ada juga Thailand yang mungkin bangkit berkat kesuksesan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai saat meraih hattrick gelar di Asian leg.
Belum lagi ancaman dari Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis), Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris), yang dianggap pasangan underdog namun tak boleh diremehkan.
Nah, dengan melihat performa Praveen/Melati saat ini serta ancaman lawan-lawan yang mematikan, mampukan mereka mempersembahkan emas untuk Indonesia? Menarik untuk disimak.