Terhenti di 16 Besar, Gregoria Mariska Akui Terpancing Permainan Lawan
INDOSPORT.COM - Langkah tunggal Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, harus terhenti di babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020. Dia kalah dari wakil Thailand, Ratchanok Intanon dengan skor 12-21 dan 19-21, Kamis (29/7/21).
Usai pertandingan pagi ini, Gregoria mengaku terpancing permainan cepat Ratchanok sehingga membuatnya sering melakukan kesalahan sendiri dan menguntungkan lawan.
"Game pertama saya kepancing permainan cepat lawan, kepancing bermain cepat. Padahal itu tidak menguntungkan saya karena lawan sepertinya memancing untuk bermain panjang," kata Gregoria.
"Sementara bola-bola saya banyak yang keluar. Saya ingin pengembalian bola-bola saya bisa menyusahkan Ratchanok Intanon, tetapi malah jadi out dan mati sendiri," imbuhnya.
1. Tak Berkembang
Pada game kedua, Gregoria Mariska lumayan memberikan perlawanan kepada wakil Thailand. Namun, tensi tinggi dalam pertandingan membuat atlet berusia 21 tahun itu terburu-buru sehingga permainannya tak berkembang.
"Pada game kedua, awalnya saya tak bisa mengatur irama, tapi ketika ketinggalan jauh saya berpikir, kalau pun kalah saya nggak mau kalah begitu saja. Pasti akan menyesal, apalagi jika tidak mencoba karena saya ingin Olimpiade ini menjadi pembuktian bahwa saya bisa," tutur Gregoria.
"Tapi, saya jadinya merasa tertekan di lapangan sehingga permainan saya kurang berkembang. Padahal, saya ingin all-out karena Olimpiade ini kan empat tahun sekali," tuntas pebulutangkis kelahiran Wonogiri itu.
Kekalahan Gregoria Mariska membuat wakil Indonesia di nomor perorangan putri bulutangkis habis. Indonesia tinggal menyisakan di nomor tunggal putra, ganda putri, dan ganda putra.