Raih Perunggu Olimpiade, Ganda Putra Malaysia Diminta Flandy Limpele Tak Cepat Puas

INDOSPORT.COM – Pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele, meminta ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, agar tetap rendah hati setelah meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Perjalananan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Olimpiade Tokyo penuh dengan kejutan. Pasangan No. 9 dunia itu mampu mengalahkan unggulan teratas Marcus Gideon/Kevin Sanjaya untuk pertama kalinya dalam delapan pertemuan di babak perempat final.

Merekakemudian kalah dari pasangan China Liu Junhui/Liu Yuchen dari China di semifinal, namun di babak perebutan perunggu, mereka bangkit untuk menaklukkan juara dunia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Medali  perunggu ini menjadi medali pertama Negeri Jiran di Olimpiade dari sektor ganda putra. Pencapaian mereka mendapatkan apresiasi dari pelatihnya sendiri, Flandy Limpele.

“Saya sangat bangga dengan mereka tentunya. Keduanya benar-benar luar biasa sepanjang perjalanan mereka di Tokyo,” kata Flandi Limpele  dilansir dari The Star Malaysia.

Namun, Flandy cepat-cepat mengingatkan Aaron/Soh untuk tetap bersikap rendah hati dan tidak cepat puas dengan hasil yang mereka peroleh saat ini. 

1. Diminta Tantang Taiwan dan China

Setelah sukses mengalahkan dua pasangan terbaik dunia dari Indonesia, Flandy menantang muridnya mengalahkan dua pangan terbaik lainnya, yakni Lee Yang/Wang Chi  Lin (Chinese Taipei) dan Li Junhui/Liu Yuchen (China).

“Langit adalah batas mereka. Mereka masih muda, ada lebih banyak kesempatan untuk memberiki dan membuat mereka berkembang. Mereka berdua sangat disiplin, tetapi ada banyak hal yang harus diperbaiki,” sambung Limpele.

“Fokusnya adalah pada kecepatan, daya tahan, dan kekuatan mereka. Ini adalah elemen yang masih kurang di belakang saingan Taiwan dan China mereka.”

Flandy Limpele sendiri baru bergabung dengan tim bulutangkis Malaysia pada pertengahan tahun 2020 s setelah meninggalkan tim India.

Flandy Limpelejuga pernah memenangkan medali perunggu bersama Eng Hian di Olimpiade Athena 2004, yang mana menjadi satu-satunya medali Olimpiade di dalam karier bermainnya.