Ganda Putra Gagal, Pelatih Hendra/Kido Beri Semangat dan Saran untuk Olimpiade Paris
INDOSPORT.COM - Indonesia berhasil mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lewat cabang bulutangkis yang diraih ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Namun begitu, ada sektor yang ditargetkan medali emas namun gagal yakni nomer ganda putra.
Dua ganda terbaik kita Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, belum beruntung diajang Olimpiade kali ini.
Melihat hasil tersebut, mantan pelatih ganda Putra PBSI Sigit Pamungkas angkat suara. Pelatih yang berhasil mengantarkan Hendra/Kido meraih emas pada Olimpiade 2008 itu cukup menyayangkan.
"Iyaa memang sangat disayangkan yaa ganda putra yg harusnya memang diatas kertas peluangnya sangat besar untuk meraih medali, tapi ini gagal," kata Sigit kepada INDOSPORT.
"Dengan adanya emas ini saya anggap semua sudah berhasil dalam menjaga tradisi emas Olimpic khususnya dari bulutangkis," tambahnya.
1. Saran
Sigit memberi saran agar kedepannya lebih baik lagi. Menurutnya, atlet yang akan mengikuti event sekelas Olimpiade harus benar-benar mendapatkan program yang tepat sebelum tampil.
"Yang pasti semua pelatih sudah punya evaluasinya. Mungkin dari saya cuma saran saja, kalau event yang kelasnya memang berat seperti Olimpik faktor untuk menjaga fiski atlet minimal 6 bulan sebelum tarung harus di programkan. Apalagi buat atlet yg ditargetkan, mereka perlu sekali untuk diprogramkan," ujarnya.
Ia pun menjabarkan bagaimana program-program tersebut harus dilakukan oleh para atlet yang akan terjun di Olimpiade nantinya.
"Misalnya 6 bulan sebelum tarung cukup 10 hari sekali aja didatangkan fisikolognya. 3 bulan menjelang tarung, 5 hari sekali dan 1 bulannya seminggu 2 kali pertemuan dan dalam tarungnya harus dilibatkan. Dan khusus buat Olimpic memang desain programnya itu harus setelah Olimpic selesai harus di buat lagi. Tujuannya agar pas nanti di Olimpic si atlet yang terpilih itu peack umur keemasannya benar-benar pas," tutupnya.