Sosok Pahlawan untuk Guatemala, Kevin Cordon Akan Dijadikan Nama Taman
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis tunggal putra Kevin Cordon menjadi sosok pahlawan bagi rakyat Guatemala. Tak heran jika sepulangnya dari Olimpiade Tokyo 2020, ia disambut dengan amat meriah.
Tak itu saja, pihak Kementerian Budaya dan Olahraga Guatemala mengumumkan bahwa Taman Bicentennial yang akan dibangun di Zacapa akan dinamai Kevin Cordon.
Zacapa sendiri adalah kota kelahiran pebulutangkis berusia 34 tahun ini.
“Kami dengan bangga menamai taman ini dengan nama Kevin Cordon sebagai bagian dari penghormatan terhadap atlet. Kami mengapresiasi penampilannya di Olimpiade Tokyo 2020,” bunyi pernyataan pemerintah Guatemala, dikutip dari Republica.gt.
Pernyataan itu juga berbunyi bahwa Kevin Cordon adalah contoh positif bagi anak-anak dan orang muda Guatemala yang ingin terjun di bidang olahraga.
Pemain yang dilatih orang Indonesia tersebut meraih peringkat keempat di sektor tunggal putra Olimpiade 2020 usai takluk di laga perebutan medali perunggu melawan wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Meski tak membawa medali, ia masih dielu-elukan di ketika kembali ke negaranya. Guatemala sendiri baru pernah mendapat satu medali selama keikutsertaannya di Olimpiade.
1. Disambut Meriah Rakyat Guatemala
Kevin Cordon tiba di Bandara La Aurora pada Rabu (04/08/21) kemarin. Meski baru sampai dan tampak kelelahan, ia langsung melakoni konferensi pers bersama deretan pejabat. Ia pun berterima kasih kepada masyarakat yang telah mendukungnya di setiap pertandingan.
“Saya merasakan dukungan luar biasa setiap saya bermain. Bukan cuma Kevin yang bertanding, tapi seluruh negara,” tuturnya, dikutip dari Canalantigua.tv.
“Sebagai atlet saya bisa bilang sayang sekali saya tak dapat medali, saya ingin sekali bawa pulang medali untuk Guatemala. Sebagai seorang manusia, hal yang terbaik yang terjadi pada saya adalah memenangkan cinta dan hati masyarakat Guatemala,” lanjutnya.
Ia pun membocorkan rahasia mengapa sanggup melangkah ke semifinal di ajang sebesar itu. Ia mengatakan setiap turun tanding, ia tak pernah memikirkan kalau dia berada di Olimpiade supaya tak merasa terbebani.
“Setiap poin saya mainkan dengan hati, dan itulah mengapa saya mencapai semifinal,” jawabnya lagi.
Dalam pesta penyambutan kedatangannya, kedua orang tua Kevin Cordon yang bernama Roberto dan Dora, juga ikut hadir meski harus menggunakan kursi roda.