Demi Persiapkan Tunggal Putra Malaysia, Hendrawan Tak Bisa Jenguk Sang Ayah di ICU
INDOSPORT.COM – Pelatih asal Indonesia, Hendrawan, mengungkapkan alasan anak didiknya, Lee Zii Jia, tak bisa memenangkan medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Hendrawan berangkat ke Tokyo 2020 dengan harapan bisa mengantarkan pebulutangkis tunggal putra Lee Zii Jia memenangkan medali untuk Malaysia.
Ini bisa menjadikan Hendrawan pelatih yang meraih medali Olimpiade ketiga dengan tiga pemain berbeda. Sebelumnya, Hendrawan membawa Maria Kristin meraih perunggu (Olimpiade Beijing 2008, dan Lee Chong Wei meraih perak (Olimpiade Rio 2016).
Sayangnya, cita-cita Hendrawan tersebut tak tercapai. Juara bertahan All England Lee Zii Jia justr kalah dari pemain asal China, Chen Long, di babak 16 besar di Tokyo pekan lalu.
Hendrawan mengakui bahwa kegagalan Lee Zii Jia untuk naik ke podium Olimpiade disebabkan beberapa alasan. Salah satunya Hendrawan terpecah fokusnya dengan masalah di keluarganya.
“Olimpiade (Tokyo) ini berat bagi saya sebagai pelatih. Saya harus menghadapi masalah dan tekanan keluarga,” ujar Hendrawan dilansir dari The Star Malaysia.
Di hari keberangkatan Hendrawan ke Tokyo bersama tim pada 27 Juli, putrinya Sevilla ternyata harus menjalani operasi karena sakit di rumah sakit.
Sebagai seorang ayah, sulit bagi Hendrawan yang tidak bisa menemani putrinya langsung. Hendrawan pun harus menyerahkan masalah ini ke istrinya karena dia harus bersama tim di bawah sistem gelembung.
Sebelumnnya, ayah Hendrawan di Indonesia juga berada di ruang Intensive Care Unit (ICU), namun dia tidak bisa berbada di sana karena jarak yang jauh dan aturan PPKM.
Akibatnya, Hendrawan terpaksa mengabaikan masalah keluarganya itu karena dia tidak ingin mengganggu persiapan Zii Jia dan tim ke Olimpiade.
Selain masalah itu, Hendrawan juga menyoroti tekanan yang dihadapi Lee Zii Jia. Setelah memenangkan All England, Lee Zii Jia digadang-gadang Malaysia untuk memenangkan medali di Olimpiade.
“Maaf… Ada harapan besar pada Zii Jia setelah dia memenangkan All England. Sebagai pelatihnya, saya sangat merasakan tekanan kali ini,” lanjut Hendrawan.
“Semua orang mengharapkan medali, saya juga. Zii Jia kalah dari pemain yang berpengalaman, yang tahu bagaimana menangani situasi ini,” lanjutnya.
1. Performa Lee Zii Jia Belum Konsisten
Hendrawan pun menekakan bahwa sebenarnya ada satu hal yang kurang dari performa Lee Zii Jia, yakni konsistensi performa yang kerap naik turun.
“Kurva performanya yang naik turun harus diratakan lebih lanjut. Ini adalah bagian dari proses menjadi pemain dewasa,” tambah Hendrawan.
Setelah Olimpiade Tokyo 2020, Lee Zii Jia mungkin akan fokus mempersiapkan penampilannya di Korea Open 2021 yang akan diselenggarakan pada 31 Agustus sampai 5 September 2021.