BWF Bantah Korea Laporkan Umpatan Chen Qing Chen di Olimpiade Tokyo
INDOSPORT.COM – Korea ternyata belum mengajukan laporan resmi kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terkait dengan umpatan yang digunakan pemain ganda putri China, Chen Qingchen di Olimpiade Tokyo.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh BWF melalui sebuah pernyataan, seperti dilansir dari The Star Malaysia, Minggu (08/08/21).
“BWF belum menerima pengaduan resmi dari Asosiasi Bulutangkis Korea dan wasit kami yang bertugas tidak melaporkan bawha sesuatu yang tidak diinginkan terjadi di lapangan,” tulis BWF.
Awal pekan lalu, laporan dari The Korea Times menyatakan bahwa pihak Korea tidak mau tinggal diam atas penggunaan kata-kata kasar Chen Qingchen selama pertandingan semifinal.
Chen beberapa kali mengucapkan kata "Wocao" dan "Cao" yang mengandung arti kasar yakni persetan. Kata-kata itu diteriakannya saat melawan pasangan ganda putri Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong di Olimpiade Tokyo pada 27 Juli 2021 lalu.
Setelah kalah di game pertama dari pasangan Korea, Chen, yang bermain bersama rekan setimnya Jia Yifan, terdengar mengatakan "cao" dengan keras.
Menurut komentator olahraga Taiwan Max Shih, Chen awalnya memprotes kepada wasit bahwa suara yang dibuat pemain Korea Selatan selama pertandingan terlalu keras.
Tetapi protes Chen tidak dikabulkan wasit. Alhasil setiap kali berhasil mencetak poin, partner Jia Yifan itu meneriakkan kata umpatan hingga sebanyak 25 kali di sepanjang pertandingan.
1. Chen Qing Chen Sudah Minta Maaf
Menjadi ramai diperbincangkan di negaranya, Chen Qingchen pun menyampaikan permintaan maaf dalam sebuah pernyataan selepas pertandingan.
Dalam pernyataan tersebut, Chen tidak mengaku dirinya mengeluarkan kata-kata kasar. Ia menyatakan salah mengucapkan kata-kata tertentu sehingga terdengar seperti mengeluarkan sumpah serapah.
“Saya memberikan diri saya semangat untuk mencetak poin. Saya tak menyangka pengucapan saya yang buruk mungkin menyebabkan kesalahpahaman untuk semuanya. Saya gugup. Terima kasih atas dukungan Anda. Saya juga akan menyesuaikan pengucapan saya,” tuturnya, dikutip dari Newsweek.
Namun pemain unggulan kedua di Olimpiade ini tidak menyebutkan apa kata-kata yang sebenarnya ia maksud.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebetulnya tak punya peraturan terkait sumpah serapah selama pertandingan.
Namun, kode etik Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyatakan atlet tak diperbolehkan menggunakan “kata-kata sumpah serapah dan tidak senonoh yang umum dan dipahami dalam bahasa apapun dan diucapkan dengan jelas serta cukup keras untuk didengar wasit maupun penonton.”