Apriyani Rahayu Menyesal Tak Bisa Foto Bareng Pebasket Pau Gasol
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu, mengungkap penyesalan terbesar selama di Olimpiade Tokyo 2020. Dirinya gagal bertemu pebasket idolanya, Pau Gasol.
Apriyani Rahayu ternyata tidak hanya mencintai bulutangkis yang telah melambungkan namanya di kancah dunia. Pebulutangkis 23 tahun itu juga gemar olahraga lain, seperti sepak bola dan basket.
Bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 tentunya memberi kesempatan lebih besar bagi Apriyani untuk bertemu dengan bintang idolanya di luar bulutangkis.
Sayangnya, hal itu tak bisa dilakukan Apriyani mengingat padatnya jadwal selama Olimpiade. Satu hal yang sangat disesali Apriyani adalah tak bisa bertemu dengan idolanya Paul Gasol.
Hal ini diungkapkan Apriyani dalam bincang-bincang bersama aktris Wanda Hamidah di acara Live di akun Instagram PBSI, Minggu (08/08/21) malam WIB.
“Iya belum kesampaian (foto bareng) liat Gasol, Pau Gasol yang pemain basket,” ujar Apriyani saat ditanya atlet lain yang membuat dirinya terkesima.
“Itu dia….Itu sempet lihat (Pau Gasol), tapi kita mau latihan kan… saya kira kalau rejeki Apri (pasti foto bareng), eh tahunya… nggak foto-foto…,” jelas Apri dengan kocaknya.
Bintang NBA Toronto Raptors Pau Gasol diketahui memang ikut tampil di Olimpiade Tokyo bersama tim basket Spanyol. Namun, langkah Gasol dkk terhenti diperempat final usai dikalahkan tim AS, 95-81.
Menariknya, pebasket berusia 41 tahun itu juga baru saja terpilih jadi IOC Member pada pemilihan yang digelar 3 Agustus 2020 pada sidang IOC di tengah berlangsungnya Olimpiade Tokyo 2020.
1. Apriyani Torehkan Sejarah di Olimpiade Tokyo
Apriyani Rahayu sendiri menorehkan prestasi membanggakan di Olimpiade. Apriyani bersama Greysia Polii memenangkan medali emas di nomor ganda putri bulutangkis.
Medali emas ini diraih usai mengalahkan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan di partai final lewat permainan dua set 21-19, 21-15.
Ini menjadi medali emas pertama yang diraih nomor ganda putri sejak bulutangkis diperkenalkan di Olimpiade Barcelona 1992 silam.