Greysia/Apriyani Menangis Saat Raih Emas Olimpiade Tokyo Jadi Momen Paling Emosional Versi BWF
INDOSPORT.COM – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengulas sisi paling emosional yang terjadi selama Olimpiade Tokyo 2020. Momen saat Greysia Polii/Apriyani Rahayu memastikan medali emas menjadi pilihannya.
Di dalam artikel BWF yang dirilis pada hari Kamis (12/08/21), BWF mengatakan bahwa momen paling mengharukan dari Tokyo 2020 adalah Greysia/Apriyani menangis tersedu-sedu setelah memenangkan pertandingan medali emas melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Momen tersebut terkesan begitu mengharukan karena performa Greysia/Apriyani didorong oleh emosi dan keinginan mendalam yang berasal dari pengalaman buruk pribadi dan untuk mengobati luka sebelumnya.
BWF kemudian mengingat kembali momen saat Greysia kehilangan kakaknya pada awal bulan lalu, yang mana ini menjadi pendorong bagi Apriyani untuk memberi dukungan emosional kepada rekan mainnya lewat performa gaharnya di lapangan.
Di sisi lain, Greysia Polii tetap mampu menunjukkan sisi tenang di lapangan, tersenyum meski dirinya dan Apriyani membuat kesalahan.
Menurut BWF, chemistry pasangan nomor 6 dunia inilah yang memberikan suntikan energi fisik dan emosional satu sama lain, yang membuat mereka mendapatkan momentum tak terkalahkan.
“Mereka memang memiliki rekam jejak yang kuat, tetapi di Tokyo mereka bermain di luar diri mereka sendiri, di zona yang memompa adrenalin melebihi kemampuan mereka sendiri,” tulis BWF dengan begit bangga.
Semua sisi lain yang ditunjukkan Greysia/Apriyani ini dibuktikan dengan keberhasilan mereka melaju ke perempat final untuk melawan Du Yue/Li Yin Hui dalam sebuah laga berdurasi 100 menit.
Mereka juga mampu melewati lawan-lawan tangguh di babak semifinaldan final, termasuk mengalahkan rival berat dari China yang mengantarkan mereka memenangkan medali emas pertama.
Begitu poin penentuan didapat, Greysia/Apriyani langsung berselebrasi dalam berbagai cara. Namun, momen saat mereka menangis tersedu-sedu sambil bersujud, berangkulan, dan berpelukan dengan pelatih menjadi momen yang tak terlupakan.
1. Greysia/Apriyani Bak Cerita dalam Dongeng
Di akhir cerita, BWF menyebut keberhasilan Greysia/Apriyani bak cerita dalam dongeng. Greysia akhirnya mampu keluar dari mimpi buruk London 2012 ketika dirinya dicoret karena pelanggaran, dan hampir pensiun setelah Rio 2016, dan juga cedera bahu.
Sementara Apriyani, yang dikenal sebagai seorang pemain putri dengan pukulan kerasnya telah menunjukkan level skill tertinggi di Tokyo.
Bersama-sama, Greysia/Apriyani menyusun cerita mimpi untuk Indonesia, menjadi peraih medali emas di ganda putri untuk pertama kalinya sejak Barcelona 1992.