Medali Perunggu Olimpiade Tokyo Berarti Buat Anthony Ginting, Ini Alasannya
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengungkapkan alasan betapa berartinya medali perunggu yang berhasil dia raih di Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 sudah berakhir sepekan yang lalu. Bulutangkis Indonesia berhasil meraih satu medali emas dan satu medali perunggu.
Medali emas disumbangkan oleh pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sementara medali perunggu disabet Anthony Sinisuka Ginting.
Raihan medali perunggu yang diraih Ginting ini mengakhiri penantian 17 tahun sektor ganda putra di Olimpiade setelah setelah Taufik Hidayat (emas) dan Sony Dwi Kuncoro (perunggu) di Athena tahun 2004.
Anthony Ginting mengatakan bahwa bahwa medali perunggu ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena medali ini diraih saat debutnya di pesta olahraga empat tahunan.
“Pasti sangat berarti, apalagi debut juga. Jadi pasti senang bisa dapat medali,” ujar Anthony Ginting kepada media PBSi via badmintonindosia.org.
“Semua atlet kan ingin berpartisipasi di Olimpiade, apalagi dapat medali tuh pasti dua tiga kali lipat senangnya. Dan ini sangat berarti untuk saya pribadi, keluarga, dan Indonesia,” terang pemain berusia 25 tahun itu.
Lebih lanjut, Anthony Ginting juga mengatakan bahwa dirinya tak menyangka bisa meraih medali perunggu ini karena awalnya dia hanya ingin menikmati semua momen yang terjadi selama Olimpiade Tokyo.
“Setelah masuk Athlete's Village itu saya tidak mau berpikir terlalu jauh. Hari ini ya hari, besok ya besok,” sambung Ginting.
1. Cara Ginting Mengatasi Ekspetasi Tinggi di Olimpiade Tokyo
Walaupun tahu beban yang dipikul cukup berat, Ginting memiliki cara tak biasa di dalam mengatasi situasi yang sarat akan ekspetasi ini.
“Yang pertama sih pasti manage bagaimana ekspektasi saja, maksudnya saya belajar dari pertandingan yang sudah berlalu. Jangan terlalu menggebu-gebu, jangan terlalu excited tapi tidak terlalu pesimis atau santai juga,” ujar Ginting.
“Di tengah-tengah lah jadi bisa sangat fokus menyiapkan diri sendiri. Bisa lebih kontrol diri sendiri baik di dalam maupun luar lapangan. Lalu kemarin juga di sana memang tidak memikirkan hasil, fokusnya satu demi satu pertandingan dari hari pertama.”
Anthony Ginting mematikan meraih perunggu usai mengalahkan pemain Guatemala, Kevin Cordon, secara straight game dengan skor 21-11 dan 21-13 berdurasi 38 menit.