Sumbang Emas Olimpiade, Bulutangkis Dapat Bantuan Istimewa dari BUMN
INDOSPORT.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta perusahaan di bawah naungan pemerintah untuk mendukung cabang olahraga prioritas.
Seperti saat ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sudah menggandeng cabang olahraga bulutangkis, bahkan turut memberi apresiasi untuk pemain yang berprestasi.
Teranyar, BNI memberi apresiasi kepada pebulutangkis ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, dan pemain lainnya yang juga bertanding di olimpiade tahun ini.
"Sesuai dengan blue print yang disepakati oleh Presiden, kami BUMN bersama pihak swasta ditugasi untuk mendukung 17 cabor prioritas yang ditetapkan Menpora, dan salah satunya bulutangkis," ungkap Erick Thohir.
"Itu sebabnya saya memberi BNI (ke PBSI) karena memiliki visi dan misi yang sama, yaitu membawa Indonesia secara konsisten berprestasi di internasional," lanjut Erick.
Erick Thohir berharap kerja sama ini bisa menjadi percontohan bagi cabang olahraga lainnya, karena kontrak kerja sama BNI dan PBSI dibuat untuk jangka panjang, dengan misi untuk pembinaan atlet yang lebih baik.
"Saya juga mendorong untuk kerja sama PBSI dan BNI ini adalah kerja sama jangka panjang, kalau perlu sepuluh tahun. Karena mohon maaf, kadang-kadang kita itu tidak konsisten, hari ini mau, besok enggak."
"Tapi sekarang saya mau untuk 17 cabang olahraga ini kerjasamanya minimal lima tahun, kalau bisa sepanjang-panjangnya. Membina atlet ini perlu perjalanan panjang dan konsistensi, tidak bisa hanya sekali-kali."
1. Pembinaan Jangka Panjang
Kabar baiknya, atlet bulutangkis yang akan gantung raket atau pensiun, juga tidak perlu khawatir, karena BNI akan menerima mereka, sesuai instruksi dari Menteri Erick Thohir.
"Jadi, dengan kerja sama jangka panjang, pembinaan bisa berjalan dengan baik, dan pasca-pensiun para atlet bulutangkis, BNI membuka tangan secara lebar untuk mereka bisa bergabung dengan keluarga besar BNI."
Baru-baru ini, BNI memberikan uang tunai Rp6,4 milyar, ditambah lagi Rp1 milyar untuk pembinaan atlet muda, serta satu unit mobil ambulance yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional klinik Pelatnas PBSI.