Bersinar Sebagai Pelatih Ganda Putri China, Kang Kyung Jin Berpeluang Perpanjang Kontrak
INDOSPORT.COM - Dianggap bawa kemajuan sektor ganda putri China, Kang Kyung Jin berpeluang untuk perpanjang kontrak sebagai pelatih.
Melansir aiyuke, jika diperpanjang, Kang Kyung Jin akan diproyeksikan untuk persiapan Olimpiade Paris. Seperti diketahui, mantan pelatih badminton nasional Korea Selatan itu resmi menjadi pelatih ganda putri China pada Kamis, (5/9/19) lalu.
Sejak dua tahun kepelatihannya, Kang Kyung Jin dianggap membawa kemajuan pada sektor ganda putri China. Teranyar, Kang Kyung Jin berhasil mengantarkan Chen Qing Chen/Jia Yifan meraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020.
Hasil lainnya, pasangan Du Yue/Li Yin Hui kendati hanya sampai ke perempat final, namun mereka mampu memberikan perlawan sengit ketika berhadapan dengan juara Olimpiade Tokyo Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Jika menilik ke pemain junior, China memiliki beberapa pasangan. Ganda putri Li Wen Mei/ Zheng Yu terakhir berhasil menjuarai Malaysia Master 2020 usai bertemu kompatriotnya Du Yue/Li Yin Hui di final.
Pasangan muda Liu Xuan/Xia Yu Ting pun cukup diperhitungkan. Juara SaarLorLux Open 2019 itu pun kini bertengger di peringkat 21 dunia.
Sejumlah nama lain juga patut diperhitungkan perkembangannya. Bisa jadi beberapa waktu ke depan, mereka akan menjadi ‘monster’ di sektor ganda putri.
1. Fakta Menarik Kepelatihan Kang Kyung Jin di China
Bergabungnya Kang Kyung Jin dalam jajaran kepelatihan pelatnas China memang sempat mengejutkan.Hal itu lantaran dirinya adalah pelatih asing pertama dalam sejarah bulu tangkis Negeri Tirai Bambu tersebut.
Kang Kyung Jin turut ditemani Lee Yong Sung untuk membesut sektor ganda putri Tiongkok tersebut. Saat itu, keputusan Asosiasi Bulutangkis China (CBA) menggunakan jasa pelatih asing itu dipicu dengan hasil buruk di Kejuaraan Dunia 2019.
Dalam turnamen itu, China hanya mampu meloloskan satu wakil di babak final melalui Zhen Si Wei/Huang Ya Qiong yang akhirnya menjadi juara.
Kendati demikian, secara keseluruhan hasil tersebut dianggap menjadi sejarah buruk bagi China yang selalu panen gelar di Kejuaraan dunia.