Depak Ranking 3 Dunia di US Open, Petenis Muda Spanyol Catat Rekor
INDOSPORT.COM - Rafael Nadal memang absen dalam perhelatan tenis US Open 2021 namun ada nama petenis Spanyol lain yang mencuri perhatian. Adalah Carlos Alcaraz sang sensasi 18 tahun yang lolos dari putaran ketiga usai mengalahkan Stefanos Tsitsipas.
Alcaraz sukses mengalahkan Tsitsipas dalam drama lima set dengan skor 6-3, 4-6,7-6 (7-2), 0-6, 7-6 (7-5). Tidak banyak yang mengira jika sang remaja bisa menggebuk lawannya karena Tsisipas yang berasal dari Yunani adalah petenis urutan ketiga dunia di bawah Novak Djokovic dan Daniil Medvedev.
Sejumlah rekor pun tercipta menyusul hasil pertandingan mengejutkan ini. Salah satunya adalah keberhasilan Alcaraz menjadi petenis termuda yang mampu mengalahkan lawan dari tiga besar.
Rekor tersebut bertahan sejak Andre Agassi (20 tahun) mengalahkan Boris Becker dan Pete Sampras (19 tahun) mengalahkan Ivan Lendl. Baik Agassi dan Sampras mencatatkan capaian mereka pada tiga dekade lalu atau tepatnya 1990.
Ukiran Alcaraz di prasasti Tenis tidak berhenti di situ saja. Di 2021 petenis bertangan dominan kanan tersebut juga jadi yang termuda dalam hal kesuksesan melewati ronde pertama setiap ajang Grand Slams.
Sebelum ini pemuda kelahiran Murcia, Spanyol, itu melaju hingga ronde kedua Australia Open dan Wimbledon, ronde ketiga French Open, plus kini dipastikan akan bertanding di ronde keempat US Open. Semuanya dilakukan pada 2021.
Torehan serupa sebelumnya juga pernah dibuat Goran Ivanisevic. Petenis asal Kroasia yang masuk dalam Internasional Tennis Hall of Fame itu melakukannya pada 1989 dalam usia 18 tahun.
Khusus untuk ajang US Open, Alcaraz jadi pemain termuda pertama sejak 1989 yang mampu menembus putaran keempat. Belum ada yang bisa melakukannya sebelum ini dan mengulang prestasi Michael Chan dan Pete Sampras.
1. Lebih Mirip Federer Ketimbang Nadal
Bagi pelatih Alcaraz sekaligus legenda tenis Spanyol, Juan Carlos Ferrero, muridnya bisa jadi bintang besar di masa depan. Layaknya Roger Federer, Alcaraz adalah petenis handal yang bisa meladei duel di lapangan jenis apapun.
Maka dari itu Ferrero merasa jika julukan The Next Nadal kurang begitu tepat. Itu karena Nadal yang dijuluki King of Clay lebih dominan saat bertarung di lapangan tanah liat.
"Tidak ada yang bisa benar-benar disandingkan dengan Federer tapi jika harus memilih satu nama maka itu adalah Carlos. Ia begitu agresif dan siap bermain di mana saja layaknya Federer. Adaptasinya pun sangat bagus," ujar Ferrero.