'Senjata Rahasia' Praveen Jordan Bikin Pebulutangkis Cantik asal Prancis Kagum, Apa Itu?
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis cantik asal Prancis, Delphine Delrue, mengungkapkan kekagumannya pada Praveen Jordan yang punya senjata rahasia di lapangan. Apa itu?
Delphine Delrue baru-baru ini diwawancarai oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk berbagi pendapatnya mengenai pemain siapa saja termasuk pebulutangkis sempurna.
Pebulutangkis sempurna diukur berdasarkan enam kategori, yakni Speed (Kecepatan), Athleticism (Atletis), Power (Kekuatan), Strokeplay (Pukulan), Inteligence (Kecerdasan) dan Precision (Ketepatan).
Zheng Siwei dan Nozomi Okuhara adalah dua nama pertama yang dipilih Delrue untuk pebulutangkis yang memiliki Speed dan Athleticism. Sedangkan untuk Power, Delrue ternyata memilih Praveen Jordan.
“Untuk Power, saya memilih Praveen Jordan karena dia memiliki pukulan smash yang sangat keras dan susah dikembalikan,” jelas pasangan main Thom Gicquel di sektor ganda campuran.
Praveen Jordan yang merupakan rekan tandem Melati Daeva Oktavianti memang dikenal sebagai salah satu pebulutangkis yang memiliki pukulan keras shuttlecock (smash) yang paling mematikan di dunia.
Julukan "The New King Smash" pun melekat dalam diri Praveen Jordan. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan jika melihat perkembangan pukulan yang dimiliki pemain asal PB Djarum tersebut.
Pukulan jumping smash-nya begitu keras dan sulit untuk dikembalikan siapa pun lawannya. Hal ini dibuktikan Praveen ketika pukulan smash-nya mencapai 371 km/jam menurut alat pengukur kecepatan saat melawan Zhang Nan/Zhao Yunlei pada semifinal All England 2016 lalu.
1. Pukulan Smash Praveen Jordan Nyaris Rekor Dunia
Angka itu bisa jadi merupakan rekor baru dunia, yang sebelumnya rekor resmi smash tercepat masih dipegang oleh pemain ganda putra Tiongkok, Fu Haifeng, dengan catatan 332 km/jam pada 2005.
Smash Praveen hanya kalah dari Mohammad Ahsan yang mencapai 372 km/jam kala pasangan Hendra Setiawan itu melakoni salah satu pertandingan di BWF World Championship 2015 di Jakarta.
Selain ketiga nama tersebut, Delrue juga menyebut nama tunggal putri Chinese Taipei, Tai Tzu Ying, untuk kategori strokeplay lantaran memiliki teknik pukulan yang sangat rapi.
Sementara untuk kategori Intelligence dan Precision, Delrue menjatuhkannya kepada ganda campuran China Huang Yaqiong dan pemain Denmark Viktor Axelsen.