Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Ganda Malaysia Jelmaan Hendra Setiawan/Markis Kido
INDOSPORT.COM – Profil Aaron Chia/Soh Wooi Yik, sang ganda putra Malaysia yang memiliki gaya main mirip dengan pasangan Hendra Setiawan/Markis Kido di masa jaya.
Nama Aaron Chia/Soh Wooi Yik memang jadi perhatian baru-baru ini, pasalnya ganda putra peringkat 8 dunia tersebut sukses menaklukkan ganda nomor satu dunia asal Indonesia Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di perempat final Piala Sudirman 2021.
Bertanding di Energia Areena Court 2, Vantaa, Finlandia pada Jumat (01/01/21) malam WIB, Aaron Chia/Soh Wooi Yik sebagai wakil pertama Malaysia menang dua set langsung atas Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Di set pertama Aaron Chia/Soh Wooi Yik unggul 21-12, sementara di gim kedua menang dengan skor 21-15.
Selain membantu Malaysia lolos ke semifinal Piala Sudirman 2021, kemenangan atas Marcus Gideon/Kevin Sanjaya semalam juga membuat Aaron Chia/Soh Wooi Yik memperpanjang rekor positif mereka kala jumpa The Minions.
Tercatat, terakhir kali Aaron Chia/Soh Wooi Yik bertemu Marcus Gideon/Kevin Sanjaya adalah di perempat Olimpiade 2020.
Saat itu, Aaron Chia/Soh Wooi Yik juga berhasil mengalahkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dengan dua set langsung 21-14 dan 21-17.
Melansir dari laman resmi federasi bulutangkis Malaysia, diketahui bahwa Aaron Chia/Soh Wooi Yik sudah jadi tandem sejak Kejuaraan Dunia Junior pada 2016 silam.
Namun sayang, duet keduanya sempat terpisah selama hampir setahun dan baru kembali jadi pasangan ganda putra di skuad Tim Malaysia tahun 2017.
Di bawah arahan pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele, performa keduanya perlahan alami peningkatan.
Sempat terseok-seok di kompetisi level BWF International Series dan Challenge, sinar Aaron Chia/Soh Wooi Yik akhirnya mulai terlihat di ajang All England 2019.
Di ajang tersebut, duo Malaysia ini berhasil mencapai babak final sebelum akhirnya kalah oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dengan skor 11-21, 21-14 dan 12-21.
Selang beberapa bulan, nama Aaron Chia/Soh Wooi Yik kembali curi perhatian dengan menyabet medali emas di SEA Games 2019.
Puncaknya, penampilan gemilang Aaron Chia/Soh Wooi Yik sukses mempersembahkan medali perunggu buat Malaysia di ajang Olimpiade 2020.
Jika melihat gaya main Aaron Chia/Soh Wooi Yik sejauh ini, mungkin para pecinta bulutangkis akan sedikit bernostalgia dengan salah salah satu ganda putra terbaik milik Indonesia, Hendra Setiawan/Markis Kido.
Ya, sebelum jadi tandem Mohammad Ahsan, nama Hendra Setiawan memang lebih dulu terkenal sebagai pasangan ganda putra Alm.Markis Kido.
1. The Next Markis Kido/Hendra Setiawan
Di masa jayanya, mendiang Markis Kido yang bertandem dengan Hendra Setiawan sukses merengkuh berbagai gelar juara mulai dari emas SEA Games, Asian Games, Olimpiade hingga Kejuaraan Dunia.
Satu hal yang paling diingat dari pasangan ini adalah, gaya main cepat keduanya terutama smash-smash kencang Markis Kido yang kerap hasilkan poin.
Meski tidak terlalu tinggi dan agak gempal, namun Markis Kido dikenal punya lompatan serta jumping smash mematikan buat lawan.
Pelatih ganda putra Denmark, Jakob Hoi mengakui bahwa permainan Hendra Setiawan/Markis Kido adalah menyerang total. Tak heran jika dalam satu gim terdapat banyak smash yang dilancarkan keduanya.
"Ketika mereka menjuarai Olimpiade 2008 (Markis Kido/Hendra Setiawan), tidak ada pertahanan. Mereka hanya tidak bermain bertahan, tetapi ketika melakukannya, mereka kalah,” ujar Jakob Hoi dikutip dari situs resmi BWF.
Gaya bermain Hendra Setiawan/Markis Kido inilah yang jika dibandingkan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik hampir menyerupai, terlebih bagi Aaron Chia yang bertindak sebagai smasher di belakang.
Sama-sama hanya bertinggi 160-an dan punya badan sedikit gempal, baik Aaron Chia maupun Markis Kido bisa melompat tinggi dan lakukan jumping smash.
Bahkan disebutkan, bahwa kecepatan smash Aaron Chia bisa menyentuh angka 419 KPH.
Jika Aaron Chia bertindak sebagai smasher, maka Soh Wooi Yik adalah orang yang mengantisipasi andai lawan mampu memblok shuttlecock dan memainkan netting.
Ini mirip dengan tugas Hendra Setiawan saat jadi tandem Markis Kido.
Berbekal kecermatan yang dimiliki, Hendra Setiawan biasanya bakal menempatkan shuttlecock ke pertahanan lawan yang kosong ataupun menyambar bola saat terjadi netting.
Selain itu, fakta lain yang membuat Aaron Chia/Soh Wooi Yik sangat identik dengan Hendra Setiawan/Markis Kido adalah gaya main yang menerapkan prinsip all out attack, hal ini bahkan diakui sendiri oleh Aaron Chia.
"Kami berupaya meredam titik-titik kekuatan mereka (Marcus Gideon/Kevin Sanjaya) dan fokus ke permainan menyerang kami," ujar Aaron usai mengalahkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di Olimpiade 2020.
Berbekal dua kemenangan beruntun kontra ranking satu BWF, akankah sinar Aaron Chia/Soh Wooi Yik terus berlanjut dan bisa jadi penerus ganda putra unggulan Malaysia setelah era Tan Boon Heong/Koo Kien Keat? Menarik dinantikan.