x

Bukan Pertama Kali, Kesalahan Hawkeye Pernah Dirasakan Pebulutangkis Prancis

Sabtu, 20 November 2021 19:33 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Isman Fadil
Pebulutangkis asal Prancis, Christo Popov.

INDOSPORT.COM – Insiden kesalahan hawkeye atau teknologi mata elang dalam laga Indonesia Masters 2021 masih menjadi perhatian para pebulutangkis dunia.

Dalam laga semifinal antara Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon vs Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dari Malaysia, teknologi hawkeye terlihat memberikan hasil yang salah. Pemain lawan meminta challenge saat memimpin di set pertama dengan poin 20-18.

Baca Juga
Baca Juga

Servis yang dilancarkan pemain Malaysia memang terlihat tak sampai area permainan dan ini tampak jelas dalam cuplikan ulang. Namun hasil yang ditunjukkan hawkeye malah memperlihatkan kok yang mengenai garis dan dinyatakan masuk.

Hasil itu pun membuat Kevin/Marcus harus merelakan kehilangan set pertama. Rupanya tak hanya fans bulutangkis Indonesia yang mempertanyakan hasil hawkeye, tetapi juga para pebulutangkis dari negara lain yang menyaksikan laga itu.

Salah satunya adalah pemain ganda putra Denmark, Anders Skaarup Rasmussen. Ia mengunggah cuplikan video Indonesia vs Malaysia tersebut di akun Instagramnya.

“Apa-apaan @bwf.official? Itu terjadi di set point? Bagaimana kami bisa percaya dengan hawkeye lagi?”

Baca Juga
Baca Juga

1. Kritikan Mengalir untuk BWF

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di semifinal Indonesia Masters 2021.

Postingan ini langsung ramai dengan respons netizen dan para pemain bulutangkis lainnya. Dua pemain ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Mohammad Ahsan menunjukkan rasa kesal dan sedihnya lewat emoji.

Sementara itu, pemain Prancis Christo Popov malah ikut curhat karena pernah senasib dengan Kevin/Marcus.

“Bukan pertama kali Hawkeye salah,” curhat Popov.

Christo Popov ikut curhat soal teknologi hawkeye.

Pemain Malaysia Tan Wee Kiong juga turut memberikan emoji. Sementara Goh V Shem justru meminta BWF untuk mengganti teknologi challenge. “Saya rasa mereka perlu mengganti Eagle eye.”

Tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, juga melancarkan protes lewat akun Twitternya, @hkvittinghus.

“Hawkeye menyebut satu ini “masuk” dalam set point benar-benar mengejutkan! Tak akan mudah percaya sistem itu lagi, tapi sejujurnya, saya rasa kebanyakan dari kami tak pernah 100 persen yakin. Saya selalu challenge jika itu poin penting dan memang dekat dengan garis,” tulisnya.

Untungnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sanggup memaksa permainan hingga set ketiga dan merebut tiket final Indonesia Masters 2021 dengan menang 18-21, 21-17, dan 21-11 atas ganda Malaysia.

BulutangkisChristo PopovBerita BulutangkisAnders Skaarup RasmussenIndonesia Masters 2021

Berita Terkini