Banyak Pemain Cedera, Mathias Boe Sampaikan Protes Keras ke BWF
INDOSPORT.COM - Gerah melihat semakin banyaknya pebulutangkis yang cedera karena padatnya jadwal, mantan pemain Denmark Mathias Boe pun melayangkan kritik keras untuk Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Tunggal putra Denmark Rasmus Gemke dan pemain andalan Jepang Kento Momota menjadi 'korban' terakhir jadwal padat turnamen bulutangkis. Keduanya harus mundur di tengah-tengah pertandingan BWF World Tour Finals 2021 yang diadakan di Bali, Rabu (01/12/21).
Rasmus dan Gemke melengkapi deretan pemain yang cedera dan terpaksa mundur di tengah-tengah pertandingan karena para pemain harus menjalani beberapa turnamen dalam tiga bulan belakangan.
Mathias Boe sebagai mantan pemain akhirnya buka suara untuk mengkritik BWF melalui akun Twitternya, @mathiasboe.
"Apa yang seharusnya menjadi pesta untuk fans berakhir menjadi lelucon. @bwfmedia apa yang kalian harapkan dari meminta para pemain tanding terus-terusan selama lebih dari tiga bulan?"
"Apakah kalian peduli dengan kondisi para pemain? Jumlah cedera tak pernah lebih tinggi dan level tidak pernah lebih rendah daripada ini."
1. Kritik BWF, Pemain Bisa Kena Denda?
Tak hanya melalui Twitter, peraih medali perak Olimpiade London 2012 ini juga kembali melayangkan kritik lewat postingan di Instagramnya, @mathias.boe.
Ia menyebutkan, para pemain akan dikenakan denda jika mengkritik BWF. Maka dari itu ia buka suara untuk mewakili rekan-rekannya.
"Para pemain mendapatkan denda untuk mengkritik @bwf.official jadi saya berbicara mewakili mereka."
Mathias juga heran dengan para pejabat BWF seperti Presiden BWF Poul-Erik Hoyer dan Sekjen Thomas Lund yang merupakan mantan pemain tapi seolah tak peduli dengan masalah ini.
"Jadwal pasca pandemi memalukan dan inilah hasilnya. Cedera, cedera, dan cedera. Sulit memahami kinerja Mr. Lund dan Mr Hoyer di BWF padahal mereka dulunya juga pemain kelas dunia, mereka juga pernah mengalami banyak cedera gara-gara jadwal turnamen yang ketat," imbuhnya.
Protes juga pernah disampaikan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon. Keduanya harus bermain hanya dengan jeda satu hari di Indonesia Open 2021 meski baru menyelesaikan laga final Indonesia Masters 2021.
Ketika itu, Kevin Sanjaya bahkan mengatakan BWF memperlakukan para pemain seperti robot karena tak memberikan waktu istirahat yang cukup.