Dapat Penghargaan, Sony Dwi Kuncoro Makin Semangat Bina Pebulutangkis Cilik
INDOSPORT.COM - Sony Dwi Kuncoro, mantan tunggal putra Indonesia, baru saja menerima penghargaan Satyalancana Dharma Olahraga dari Pemerintah RI pada Senin (27/12/21).
Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora) di Gedung Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Satyalancana ini merupakan penghargaan tertinggi di bidang olahraga, di mana penghargaan ini sesuai dengan Keputusan Presiden No.119/TK/2021 yang ditandatangani langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Selain Sony, terdapat dua Olimpian lain yang juga menerima penghargaan ini, yakni Tri Kusharjanto, peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000, dan juga Eng Hian, peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004.
Menurut Sony, penghargaan ini semakin membuatnya bersemangat untuk melahirkan talenta-talenta baru di bidang bulutangkis. Apalagi kini, pria 37 tahun ini memiliki klub bulutangkisnya sendiri di daerah Surabaya, Jawa Timur.
"Penghargaan ini pasti makin melecut semangat saya untuk melahirkan juara-juara di masa depan," kata Sony.
"Apalagi, saya kini tengah membina pemain-pemain cilik di klub bulutangkis saya di Surabaya. Penghargaan ini tentu menambah motivasi saya untuk melahirkan juara-juara di masa depan."
Sementara itu, Satyalancana ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi para atlet lain untuk terus berprestasi, khususnya mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Semoga penghargaan ini bisa menginspirasi pelaku olahraga yang lain untuk terus berprestasi mengharumkan Indonesia di pentas olahraga dunia," ujar Eng Hian.
1. Tim Piala Thomas Juga Dapat Penghargaan
Selain penghargaan kepada tiga Olimpian tersebut, Kemenpora juga memberikan apresiasi kepada Tim Bulutangkis Putra Indonesia yang berhasil memenangi Piala Thomas 2020 beberapa waktu lalu.
Pemerintah RI yang diwakili oleh Zainudin Amali, Menpora RI, memberikan apresiasi sebesar Rp10 miliar kepada Tim Bulutangkis Putra Indonesia yang diterima langsung oleh Agung Firman Sampurna, Ketua Umum PBSI.
Apresiasi ini dirasa sangat perlu karena setelah penantian 19 tahun lamanya, Piala Thomas akhirnya bisa kembali pulang ke Tanah Air.
"Izinkan kami atas nama para atlet mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia atas penghargaan yang diberikan kepada atlet berprestasi dan induk olahraganya," ucap Agung.
"Penghargaan ini merupakan bagian penting pembinaan dan pengembangan olahraga. Tentu saja pemberiannya harus tetap mengacu dengan memperhatikan aspek transparansi dan akuntabilitas sesuai ketentuan perundang-undangan."