Eks Pelatih Taufik Hidayat Resmi Mundur dari Pelatnas Singapura

INDOSPORT.COM – Pelatih bulutangkis asal Indonesia yang pernah melatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo, dikabarkan mundur dari tugasnya di pelatnas Singapura.

Dilansir dari Strait Times, Mulyo Handoyo meninggalkan tugasnya yang sudah dijalaninya selama tiga tahun terakhir per 4 Februari mendatang.

Pelatih asal Solo tersebut mundur setelah sukses membuat Singapura kini memiliki pemain tunggal putra dan tunggal putri yang hebat seperti Yeo Jia Min dan Loh Kean Yew.

Khususnya Loh Kean Yew, Mulyo Handoyoo juga berperan membawa anak didiknya meraih emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 dan mencapai rangkit terbaik dunianya saat ini.

Ini merupakan pencapaian terbaik Mulyo Handoyo sebagai pelatih di Negeri Singa dan untuk pertama kalinya dalam 16 tahun sejak dia membawa Taufik Hidayat meraih emas di Olimpiade Athena 2004.

Mundurnya Mulyo Handoyo dari pelatnas Singapura pun semakin meruncingkan rumor bahwa dirinya tak lama lagi akan kembali ke tim bulutangkis India.

Kabar ini bahkan sudah dikonfirmasi oleh oleh sekretasi Asosiasi Badminton India (BAI), Ajar Singhania, bahwa pelatih 60 itu sudah melamar posisi pelatih tuggal putra menggantikan Agus Dwi Santoso.

Selain Mulyo Handoyo, BAI juga berencana merekrut kembali pelatih asal Malaysia, Tan Kim Her.

1. Mulyo Handoyo Segera ke India?

“Mulyo dan Tan Kim Her adalah di antara beberapa pelatih top yang melamar posisi tersebut setelah kami mengiklankannya, dan BAI ingin merekrut mereka karena mereka memiliki pengalaman sebelumnya bekerja dengan pemain India kami," kata sekretaris BAI, Ajay Singhani.

“Mulyo dan Tan sudah pernah menjadi bagian dari kami, jadi kami sangat memprioritaskan mereka dan kami berharap bisa melihat mereka segera melatih di India Open mulai Januari tahun depan," sambungnya.

Mulyo Handoyo sebelumnya memang pernah bekerja di pelatnas India. Salah satu muridnya yakni Srikanth Kidambi.

Di tangan Mulyo Handoyo, Srikanth Kidambi sempat tampil gemilang di mana puncaknya sang pemain berhasil menduduki peringkat satu dunia.