Didepak dari Australia Open, Novak Djokovic Disebut Jadi Korban Politik
INDOSPORT.COM – Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, dianggap sebagai korban ‘agenda politik’ menyusul terdepaknya dia dari ajang Australian Open 2021 karena masalah visa dan status vaksin COVID-19.
Sebagaimana diketahui, Novak Djokovic batal mempertahankan gelar juaranya di Australian Open 2022 setelah visanya ditolak saat tiba di Bandara Tullamarine, Melbourne, Rabu (05/01/22) waktu setempat.
Djokovic terbang ke Melbourne dengan mengantongi surat pengecualian medis yang jadi persyaratan untuk tampil di ajang perdana Grand Slam musim ini karena dirinya diduga belum divaksinasi COVID-19.
Namun menyusul protes publik yang terjadi belakangan terkait status vaksinasi Djokovic, pemerintah Melbourne terpaksa menolak visa kedatangan Djokovic setelah melalui interogasi berjam-jam.
Situasi ini membuat keluarga Djokovic, yakni ayah dan ibunya murka. Ayah Djokovic, Srdjan, sangat kesal karena pemerintah Australia sudah menjatuhkan harga diri putranya dan bangsa Serbia.
“Mereka menahannya di penangkaran. Mereka menginjak-injak Djokovic untuk menginjak-injak harga diri bangsa dan orang-orang Serbia,” ujar Srdjan, dilansir dari Channel News Asia.
“Morrison (Perdana Menteri Australia) dan sejenisnya berani menyerang Novak agar Serbia bertekuk lutut. Serbia selalu menunjukkan bahwa dia berasal dari bangsa yang bangga,” sambung Srdjan.
“Ini tidak ada hubungannya dengan olahraga, ini adalah agenda politik. Novak adalah pemain terbaik dan atlet terbaik di dunia, tetapi ratusan orang dari Barat tidak mengakuinya,”
Lebih lanjut, ibu Djokovic, Dijana, bahkan mengklaim putranya telah diperlakukan seperti seorang tahanan oleh pemerintah Australia.
Djokovic dipindahkan ke hotel Park Hotel yang dulu digunakan untuk karantina COVID-19 namun kini beralih menjadi Rumah Tahanan Sementara bagi para pengungsi dan pencari suaka.
“Saya kepikiran (Djokovic) sejak kemarin, 24 jam terakhir mereka menahannya seperti tahanan. Itu tidak adil. Ini tidak manusiawi,” kata Dijana.
“(Hotelnya) sangat kotor dan makanannya sangat buruk,” tambahnya. “(Pihak berwenang) tidak mengizinkannya pindah ke hotel atau rumah yang lebih baik yang sudah dia sewa.”
1. Djokovic Dipastikan Absen di Australian Open 2022
Kuasa hukum Djokovic masih berupaya melobi agar Djokovic tidak langsung diterbangkan ke Serbia saat sidang banding pada Senin (10/01/21) di mana dia berharap bisa membatalkan larangan pemerintah Australia.
Djokovic dipastikan tidak mendapat perlakuan khusus di Australia meski berstatus petenis nomor 1 dunia. Nasibnya pun terkatung-katung saat harus menjalani karantina di sebuah hotel di Melbourne.
Bagi Australia, alasan penolakan visa Djokovic ini sudah jelas karena juara 20 kali Grand Slam itu belum mengungkapkan dirinya sudah divaksinasi COVID-19 atau belum sejak terpapar virus tahun lalu.
Australia melarang orang dari luar negeri yang belum melakukan vaksinasi lengkap masuk ke negara tersebut, kecuali orang yang bisa membuktikan secara medis tidak memungkinkan disuntik vaksin COVID-19.
Dipastikan tanpa Novak Djokovic, ajang Grand Slam Australian Open 2022 akan resmi bergulir pada 17 hingga 30 Januari mendatang. Rafael Nadal dan Andy Murray akan ambil bagian di nomor tunggal di turnamen ini.