Bertahan di Pelatnas, Greysia Polii Diberi Tugas Penting oleh PBSI
INDOSPORT.COM – Atlet ganda putri Greysia Polii masuk dalam daftar pemain yang dipanggil ke Pelatnas Cipayung. PBSI rupanya memberi tugas penting pada Greysia sebelum dirinya pensiun.
Dalam daftar 88 nama pemain yang diumumkan PBSI pada Sabtu (28/01/22), Greysia Polii menjadi salah atlet senior yang tidak dicoret dari Pelatas Cipayung untuk periode 2022.
Cukup mengherankan mengingat pebulutangkis asal Minahasa tersebut memasuki usia 34 tahun dan digadang-gadang bakal gantung raket tahun ini.
Bukan tanpa alasan kuat Greysia masih bergabung dengan para atlet yang lebih muda. Pelatih ganda putri Eng Hian rupanya punya target khusus untuk peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 itu.
“Untuk target Greysia/Apriyani sudah ada beberapa turnamen, pertama All England, kedua untuk tim Uber Cup,” ujar Eng Hian dalam konferensi pers PBSI.
“Untuk Greys masih di pelatnas untuk mendidik di bawahnya, karena di putri ini kekurangan role model. Yang kedua bisa melanjutkan prestasi dari junior-junior," jelas pelatih yang akrab disapa Coach Didi ini.
Sebelumnya, Greysia juga sudah membocorkan alasannya dipertahankan di Pelatnas. Lewat unggahan di Instagram, dirinya mengisyaratkan bahwa hal ini tak lepas dari kepentingan banyak orang dan masa depan bulutangkis Indonesia.
1. Sektor Ganda Putri Diisi 13 Pemain
Coach Didi juga menyatakan bahwa sektor ganda putri sengaja memanggil 13 pemain untuk mengantisipasi Greysia pensiun. Sementara Apriyani akan diduetkan dengan satu pemain lain.
"Ganda putri di tahun ini kita memang mempersiapkan partner Apriyani. Apriyani akan memulai dengan dua partner, pertama Greysia kedua dengan seleksi nanti. Makanya kita buat ganjil," jelas coach Didi.
Secara keseluruhan, pelatih yang pernah menyumbangkan medali Olimpiade bagi Indonesia tersebut memasang target menelurkan pasangan-pasangan untuk Olimpiade 2024.
Selain Greysia/Apriyani, ganda putri utama Indonesia antara lain berisi Siti Fadia Silva Ramadanti/Ribka Sugiarto, Nita Violina/Putri Syaikah, serta Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya.