Ingin Kembangkan Bulutangkis di Seluruh Dunia, Peter Gade Bikin Kursus Online
INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Denmark, Peter Gade, bikin gebrakan baru di dunia tepok bulu dengan mendirikan pelatihan online.
Dengan bekal pengalamannya selama 30 tahun di bulutangkis, Peter Gade akan membagikan ilmunya itu melalui situs bernama www.petergade.com.
Melalui situs ini, ia berharap bisa mengembangkan olahraga tepok bulu dengan bagi-bagi ilmu untuk para pemain, fans, dan pelatih dari seluruh dunia.
Berbagai materi pelajaran akan dibagikan melalui video inovatif, materi yang diperbarui setiap minggunya, dan interaksi di antara para pegiat bulutangkis dari berbagai negara.
“Ini adalah cara yang luar biasa bagi saya untuk menyumbang kembali ke olahraga yang saya cintai dan dengan proyek ini saya berharap bisa menambahkan sesuatu yang spesial kepada dunia bulutangkis,” tulisnya ketika mempromosikan proyeknya melalui Instagram.
“Saya sudah pernah melatih pemain yang berbeda dari berbagai negara di akademi saya. Saya ingin menurunkan pengetahuan, pengalaman, hasrat, dan cinta saya kepada olahraga ini ke audiens online.”
Meluncurkan program secara online memang pas dengan situasi global saat ini. Sejak pandemi Covid-19, seluruh bidang termasuk dunia olahraga harus beradaptasi dengan kenormalan baru. Proses pembelajaran dan komunikasi secara online memang jadi salah satu solusi.
“Salah satu tujuan pribadi saya dengan proyek ini adalah untuk bisa berhubungan langsung dengan para pelatih, pemain, dan fans dari berbagai penjuru dunia,” tambahnya lagi.
“Tak peduli perbedaan budaya, level kemampuan, dan daerah waktu, platform ini adalah untuk semua orang yang mencintai olahraga ini,” tukas pria berusia 45 tahun ini.
1. Rival Taufik Hidayat
Peter Gade merupakan tunggal putra sukses yang bersaing di era Taufik Hidayat, Lee Chong Wei (Malaysia), dan Lin Dan (China).
Gade mengoleksi lima gelar Kejuaraan Eropa dan 22 gelar Grand Prix. Ia juga sempat menjadi pemain nomor satu dunia dari 1998 hingga 2001.
Pada 2012, Peter Gade memutuskan untuk berhenti dari arena bulutangkis profesional dan beralih menjadi pelatih. Ia bahkan mendirikan akademi di Copenhagen, Denmark, dan menjadi pelatih kepala di sana.