Novak Djokovic Masih Punya Harapan Main di Wimbledon
INDOSPORT.COM - Wimbledon dikabarkan akan memperbolehkan Novak Djokovic untuk mempertahankan gelarnya meski ia kukuh tak mau divaksinasi Covid-19.
Petenis Serbia ini kemarin baru saja menyampaikan kalau dia lebih memilih mengorbankan gelarnya ketimbang divaksinasi.
Namun Tim Henman, anggota dewan All England Club menyatakan dirinya tak melihat adanya rencana Wimbledon untuk melarang Djokovic bertanding terkait status vaksinasinya.
Henman mengatakan Wimbledon akan mengikuti peraturan pemerintah yang mewajibkan pendatang ke Inggris untuk dites sebelum dan sesudah kedatangan, tapi mereka tak mewajibkan karantina atau vaksinasi.
"Untuk masih ke Inggris saat ini, itulah panduan yang akan diikuti oleh turnamen. Sejauh ini, (aturannya) akan sesuai arahan pemerintah," tutur Henman, dikutip dari Independent.
Djokovic kini menjadi satu-satunya tunggal putra 100 besar dunia yang belum divaksinasi, sebuah keputusan yang diperkirakan akan mengancam statusnya sebagai petenis terhebat sepanjang masa.
Pendiriannya itu sudah membuatnya tak bisa mempertahankan gelar Australian Open 2022 dan dirinya pun disalip oleh Rafael Nadal.
Belum lagi keikutsertaannya di turnamen Grand Slam lainnya seperti French Open yang masih diragukan karena status vaksinasinya itu.
Sementara Amerika Serikat sendiri sebagai tuan rumah US Open sudah mengikuti Australia dengan mewajibkan pendatang luar negeri untuk divaksinasi.
1. Pendiriannya Lebih Penting ketimbang Gelar
Novak Djokovic pun berharap negara-negara ini bisa lebih fleksibel dalam membuat aturan terkait Covid-19 sehingga ia masih bisa bermain untuk beberapa tahun ke depan. Ia sendiri menegaskan bukannya anti-vaksinasi dan masih membuka kemungkinan untuk menerimanya di masa depan.
"Saya tak pernah anti vaksinasi, tapi saya selalu mendukung kebebasan untuk memilih apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh," tuturnya.
Djokovic pun sudah merelakan tidak bisa membalap rekor Rafael Nadal yang kini mengoleksi 21 gelar Grand Slam.
"Karena prinsip dalam membuat keputusan tentang tubuh saya lebih penting ketimbang gelar apa pun dan hal lainnya. Saya mencoba selaras mungkin dengan tubuh saya," katanya.
Padahal pada April 2020 lalu, ia jelas-jelas menyatakan diri sebagai sosok yang anti vaksin.