Imbas Ngamuk ke Wasit di Acapulco, Petenis Jerman Dijatuhi Sanksi Tak Main-Main
INDOSPORT.COM – Petenis Jerman, Alexander Zverev, diskorsing delapan pekan oleh Asoasiasi Tenis Putra Profesional (ATP) usai insiden perselisihannya dengan wasit di Acapulco.
Sebagai informasi, Alexander Zverev menjadi salah satu partisipan di ATP 500 Acapulco bertajuk Mexico Open 2022 pada 19-26 Februari lalu.
Sebagai unggulan kedua, Alexander Zverev bermain rangkap, tunggal dan ganda. Dengan statusnya, dia digadang menjadi salah satu kandidat juara pada dua sektor tersebut.
Pada sektor ganda, Alexander Zverev berpasangan dengan petenis Brazil, Marcelo Melo. Rabu (23/03/22), Alexander Zverev/Marcelo Melo tumbang 2-6, 4-6 atas Llyuod Glasspool/Harii Heliovaara.
Setelah kekalahan itu, Alexander Zverev hilang kendali sampai memukul kursi wasit berulang kali dengan menggunakan raketnya.
Ulah memalukan itu pasalnya terjadi karena petenis ranking 3 dunia itu kecewa oleh keputusan wasit yang dianggap telah merugikan dia dan pasangannya di Mexico Open 2022.
Atas insiden tersebut, Alexander Zverev langsung didiskualifikasi dari turnamen Meksiko Open 2022. Tak hanya itu, juara ATP Finals 2021 itu kemudian didenda sebesar USD20 ribu atau sekitar Rp445 juta.
1. Hukuman Diperberat
Melansir Reuters, usai peninjauan ulang, ATP memperberat hukuman kepada Alexander Zverev yang dianggap telah melakukan ‘perilaku yang diperparah’ di Acapulco.
Akibatnya, petenis 24 tahun tersebut mendapat tambahan denda sebesar USD25 ribu atau sekitar Rp359 juta dan larangan bertanding di turnamen tenis apapun di bawah ATP.
Hukuman terbesar dalam tenis putra hingga saat ini dijatuhkan kepada petenis asal Australia, Nick Kyrgios. Pasalnya, Nick Kyrgios telah merusak kursi wasit dan menghancurkan dua raket pada 2019.
Nick Kyrgios didenda USD113.000 dan larangan bertanding selama 16 pekan serta denda tambahan sebesar USD25 ribu oleh ATP.
Ada pula petenis Italia, Fabio Fognini, yang diskors oleh ATP untuk dua turnamen Grand Slam dan denda USD96 ribu. Hal itu lantaran aksinya melemparkan bahasa vulgar kepada wasit di US Open 2017.
Sebelum rentetan skorsing yang dideritanya, Alexander Zverev telah menyampaikan permohonan maafnya kepada wasit di Acapulco atau Mexico Open 2022.
2. Petenis Dukung Pemberian Sanksi Kepada Alexander Zverev
Meski Alexander Zverev telah menyampaikan permohonan maafnya kepada wasit di Acapulco atau Mexico Open 2022, beberapa petenis dukung keputusan skorsing dari ATP.
Seperti halnya petenis ranking 2 dunia, Novak Djokovic. Baginya, usai Alexander Zverev mengakui kesalahannya, Novak Djokovic tidak membenarkan perilaku rivalnya itu.
“Saya pikir dia mengatakan semuanya dalam pernyataan itu. Dia menyadari bahwa itu adalah kesalahan. Saya mengerti rasa frustasinya."
"Terkadang di lapangan, Anda merasakan panasnya persaingan dengan banyak emosi yang berbeda,” ucap Novak Djokovic melansir AFP.
“Saya membuat kesalahan di masa lalu, di mana saya mengamuk di lapangan. Saya mengerti apa yang dialaminya. Tetapi, tentu saja, saya tidak membenarkan tindakannya,” pungkasnya.
Sementara Andy Murray menilai bahwa tindakan Alexander Zverev kurang berhati-hati atau sembrono hingga merugikan dirinya sendiri.
“Itu (tindakan) sembrono. Saya tidak selalu bertindak dengan cara yang saya inginkan di lapanga. Saya tentu saja juga bukan seperti malaikat. Namun ketika merobek tenis di sebelah wasit beberapa kali, Anda juga tidak bisa melakukan itu,” tambah Andy Murray.