Ngamuk ke Wasit Hingga Berujung Sanksi, Alexander Zverev Ungkap Penyesalan
INDOSPORT.COM – Alexander Zverev memberikan respons terkait skorsing dari Asosiasi Tenis Putra Profesional (ATP) atas perselisihannya dengan wasit di Acapulco.
Melansir Reuters, Alexander Zverev layak mendapatkan skorsing jika dia melanggar masa percobaan yang diberikan kepadanya atas insiden di ATP 500 Acapulco.
“Jika saya melakukannya lagi, mereka berhak melarang saya. Sesederhana itu. Jika saya melakukannya lagi, itu berarti saya belum belajar, kan?” kata Alexander Zverev.
“Saya pikir setiap orang dalam hidup berhak mendapatkan kesempatan kedua, semua orang membuat kesalahan. Tetapi jika Anda berulang kali melakukan kesalahan, itu berarti Anda belum belajar,” sambungnya.
Melengkapi pernyataannya, petenis asal Jerman itu berjanji tidak akan mengurangi perbuatannya untuk masa depannya, atau selama dia masih menjadi atlet tenis.
“Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk memastikan itu tidak terjadi, tidak hanya di tahun depan, tetapi di seluruh karier saya,” terang Alexander Zverev.
“Saya dapat menjamin Anda bahwa saya tidak akan pernah bertindak seperti itu lagi dalam karier saya. Itu momen terburuk dalam hidup saya, karier saya, secara umum,” pungkasnya.
1. Insiden di Acapulco
Sebagai informasi, Alexander Zverev menjadi salah satu partisipan di ATP 500 Acapulco bertajuk Mexico Open 2022 pada 19-26 Februari lalu.
Sebagai unggulan kedua, Alexander Zverev bermain rangkap, tunggal dan ganda. Dengan statusnya, dia digadang menjadi salah satu kandidat juara pada dua sektor tersebut.
Sayangnya, pada sektor ganda, Alexander Zverev yang berpartner dengan Marcelo Melo harus tumbang 2-6, 4-6 atas Llyuod Glasspool/Harii Heliovaara.
Setelah kekalahan di Acapulco itu, Alexander Zverev hilang kendali sampai memukul kursi wasit berulang kali dengan menggunakan raketnya.
Ulah memalukan itu pasalnya terjadi karena petenis ranking 3 dunia itu kecewa oleh keputusan wasit yang dianggap telah merugikan dia dan pasangannya di Mexico Open 2022.
Atas insiden tersebut, Alexander Zverev langsung didiskualifikasi dari turnamen Meksiko Open 2022. Tak hanya itu, dia kemudian didenda sebesar USD40 ribu atau sekitar Rp571 juta dan kehilangan.
Alexander Zverev juga kehilangan lebih dari USD31ribu atau Rp443 juta dari hadiah uang dan semua poin peringkat yang diperolehkan di Acapulco, Abierto Mexicano.
2. Petenis Dukung Pemberian Sanksi Kepada Alexander Zverev
Hukuman terbesar dalam tenis putra hingga saat ini dijatuhkan kepada petenis asal Australia, Nick Kyrgios. Pasalnya, Nick Kyrgios telah merusak kursi wasit dan menghancurkan dua raket pada 2019.
Nick Kyrgios didenda USD113.000 dan larangan bertanding selama 16 pekan serta denda tambahan sebesar USD25 ribu oleh ATP.
Ada pula petenis Italia, Fabio Fognini, yang dihukum oleh ATP untuk dua turnamen Grand Slam dan denda USD96 ribu. Hal itu lantaran aksinya melemparkan bahasa vulgar kepada wasit di US Open 2017.
Alhasil, hukuman yang dijatuhkan ATP atas insiden Alexander Zverev di Acapulco tersebut, terbilang wajar. Hal itu mendapatkan respons dari petenis ranking 2 dunia, Novak Djokovic.
“Saya membuat kesalahan di masa lalu, di mana saya mengamuk di lapangan. Saya mengerti apa yang dialaminya. Tetapi, tentu saja, saya tidak membenarkan tindakannya,” ucap Novak Djokovic.