Bagas/Fikri Buat Ganda Putra Malaysia Punah di All England 2022: Sudah Puasa Gelar 15 Tahun!
INDOSPORT.COM – Setelah 15 tahun menanti gelar di ganda putra, Malaysia harus kembali menunda misi untuk menjuarai All England 2022 usai salah jagoannya kandas dari Bagas/Fikri.
Turnamen bulutangkis tertua dunia, All England, telah mencapai edisi ke-114. Pada 2022 ini, All England akan berlangsung pada 16-20 Maret.
Seluruh pertandingan berlangsung di Ulitina Arena, Birmingham, Inggris, untuk memperebutkan hadiah sebesar USD990 ribu atau sekitar Rp14 miliar.
Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) sendiri pada telah mengimkan para pebulutangkis terbaiknya untuk berpartisipasi di ajang All England 2022.
Publik Malaysia menaruh harapan pada berbagai sektor yang berpeluang ‘emas ‘ untuk menyabet gelar, termasuk di sektor ganda putra.
Man Wei Chong/Kain Wun Tee, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, dan Tan Kian Meng/Tan Weei Kiong langsung kandas di babak pertama.
Hanya ada Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang sukses menembus ke babak 16 besar All England 2022.
Sayangnya, Aaron Chia/Soh Woo Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi harus sama-sama gagal melangkah lebih jauh ke perempat final All England 2022.
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik kandas dari pebulutangkis China, He Ji Ting/Tan Qiang , 21-15, 21-19.
Sedangkan, peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi juga kandas dari pemain muda Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fkri, 24-22, 13-21, 21-17.
1. Puasa Gelar Ganda Putra Malaysia di All England 2022
Kandasnya Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Eee, Yi di perempat final All England 2022, tentu saja menjadi hal mengecewakan.
Terlebih keduanya memiliki keunggulan ranking dibanding rivalnya. Ong Yew Sin/Teo Ee Yi berada di peringkat ke-11 dunia, sedangkan Bagas/Fikri ada di peringkat ke-28.
Begitupun dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Mereka yang bertengger di peringkat ke-7, sejatinya juga punya peluang untuk mengalahkan wakil China yang sebenarnya sedang dalam siklus ‘bongkar pasang.’
Fakta lainnya, kekalahan mereka membuat Malaysia tidak akan terwakili di partai perempat final gfanda putra All England dalam dua edisi berturut-turut.
Melansir laman New Straits Time, bulutangkis Malaysia terkini harus menunda gelar ganda putra All England setelah 15 tahun silam.
Pasalnya, Malaysia sendiri telah memenangkan gelar ganda putra All England sebanyak 11 edisi. Terakhir adalah gelar All England 2007 oleh mantan pebulutangkis ranking 1 dunia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Kendati demikian, Malaysia masih punya kesempatan untuk meraih gelar di sektor ganda putra di ajang Swiss Open 2022 pada 22-27 Maret mendatang.
Kesempatan itu masih bisa dimanfaatkan bagi Aaron Chia/Soh Wooi Yik maupun Ong Yew Sin/Teo Ee Yi untuk menebus kegagalannya di All England 2022.
Terlebih, ada misi berat menanti mereka di depan. Karena sejatinya, BAM telah memiliki ekspektasi lebih terkhusus bagi Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang ditarget mencapai semifinal di tiap kompetisi.
Hal itu lantaran inkonsistensi permainan yang mereka tunjukkan paska meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 pada Juli-Agustus 2021 lalu.
2. Beban Berat Bagi Aaron Chia/Soh Wooi Yik
Terlepas dari kekalahan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di All England 2022, ada fakta menarik soal mereka.
Selain karena lawannya seperti Bagas/Fikri dan He Ji Ting/Tan Qiang yang sedang onfire, pasangan Malaysia itu juga memiliki sekelumit masalah jelang All England 2022.
Seperti halnya Soh Wooi Yik yang baru sembuh dari Covid-19 hingga melepas keberangkatannya di ajang German Open 2022 pada 8-13 Maret lalu.
Bahkan pada Rabu (09/03/22), Direktur BAM, Rexy Mainaky, masih berharap kesembuhan Soh Wooi Yik agar segera gabung pelatihan.
Baca Selengkapnya: Rexy Mainaky Optimis Aaron Chia/Soh Wooi Yik Bisa Segera Gabung ke Pelatihan Usai Terpapar Covid-19