Hijrah ke Cipayung, Media Malaysia Bongkar Penyebab Flandy Limpele Tinggalkan BAM
INDOSPORT.COM – Keputusan Flandy Limpele meninggalkan tugasnya sebagai pelatih ganda putra Malaysia menjadi pertanyaan besar bagi dunia bulutangkis. Media di Negeri Jiran kini membongkar penyebabnya.
Selasa (28/03/22), Flandy Limpele resmi meninggalkan tugasnya sebagai pelatih ganda putra Malaysia yang diembannya sejak Juli 2020 lalu.
Pria kelahiran Manado 9 Februari 1974 itu dikonfirmasi akan efektif tak lagi jadi bagian keluarga BAM pada Sabtu (01/04/22) nanti.
Beberapa jam setelah kabar tersebut, Flandy Limpele kemudian resmi diperkenalkan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai pelatih ganda campuran kelompok junior.
Kabar ini begitu mengejutkan mengingat dirinya punya rekam jejak yang cukup bagus di dalam membangkitkan level ganda putra Malaysia di kancah internasional.
Media di Malaysia, BHarian, pada hari Selasa (29/03/22) ikut menyoroti keputusan Flandy Limpele meninggalkan BAM demi bertugas di negaranya sendiri.
Dalam judul berita, media tersebut menuliskan bahwa “Flandy Limpele Menolak Tawaran BAM.”
Dijelaskan pula bahwa mantan pelatih ganda putra India tersebut memutuskan tidak memperpanjang kontraknya dengan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).
BAM rupanya telah mengajuukan perpanjangan kontrak baru. Namun, Flandy memutuskan menolak setelah berdiskusi panjang dengan Direktur Pelatihan Ganda yang juga berasal dari Indonesia, Rexy Mainaky.
Melalui pernyataan resminya, Flandy menjelaskan bahwa inilah saat yang tepat untuknya mengundurkan diri sebagai pelatih di Malaysia.
1. Flandy Limpele Hengkang dari BAM
“Setelah berdiskusi dan berdiskusi dengan Direktur Pembinaan Ganda, Rezy, saya merasa inilah saat yang tepat bagi saya untuk mengundurkan diri,” kata Flandy Limpele, yang dikutip oleh media tersebut.
“Saya bersyukur mendapat kesempatan mengabdi bersama BAM di dua tahun penuh yang spesial ini,” sambung Fandy.
Secara terpisah, BAM juga menyampaikan apresiasinya kepada Flandy atas dedikasi dan komitmennya di dalam memajukan sektor ganda putra Malaysia.
“BAM ingin menyampaikan penghargaan kepada Flandy atas dedikasi dan komitmennya. Kami berharap untuk kesuksesan dalam setiap usaha setelah ini,” kata BAM.
Penghargaan yang diberikan BAM ini memang bukan tanpa sebab. Flandy Limpele telah meninggalkan warisan berharga di =sektor ganda putra Malaysia yang tengah membuat kemajuan belakangan ini.
Pekan lalu, Flandy Limpele sukses mengantarkan muridnya, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani, mencapai babak final Swiss Open 2022.
Sayangnya, Sze Fei/Izzudin gagal meraih gelar karena dikalahkan pasangan Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam dua gim langsung dengan skor 18-21, 19-21, Minggu (27/03/22).
Dua pekan sebelumnya, Sze Fei/Izzudin juga membuat gebrakan dengan menjuarai German Open.
Tahun lalu, mereka mengalahkan juara Olimpiade Lee Yang/Wang Chil-lin dari Chinese Taipei untuk mencapai perempat final Indonesia Open.
2. Flandy Limpele Tinggalkan Warisan 'Emas' di Malaysia
Muridnya yang lain, Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjalani debut di Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu dan berhasil mengejutkan dunia dengan memenangkan medali perunggu.
Mereka meraihnya dengan berkelas karena mengalahkan raksasa Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dalam perjalananya.
Pasangan muda Man Wei Chong/Tee Kai Wun juga memenangkan gelar pertama mereka di Syed Modi International pada bulan Januari dan ada beberapa pemain pelapis lainnya, yang keluar sebagai juara di beberapa turnamen tahun lalu.
Flandy menjadi pelatih ketiga yang memutuskan meninggalkan pelatihan nasional Malaysia dalam empat bulan terakhir.
Chan Chong Ming, yang melatih ganda putri, keluar pada Desember sementara pelatih tunggal putri Indra Wijaya pergi pada Januari untuk melatih pebulutangkis independen Lee Zii Jia.
Saat ini, pelatih asal Indonesia yang tersisa di BAM adalah Rexy Mainaky, Hendrawan (tunggal putra) dan Paulus Firman (ganda campuran).
Baca Selengkapnya: Media Malaysia: Flandy Limpele Tinggalkan Warisan ‘Emas’ untuk Bulutangkis Negeri Jiran