Korea Open dan Kenangan Buruk Tim Bulutangkis Indonesia Puasa Gelar 8 Tahun
INDOSPORT.COM – Berkekuatan 10 wakil, tim bulutangkis Indonesia akan tampil di Korea Open 2022. Ajang ini pernah menjadi mimpi buruk, dengan puasa gelar yang berjalan 8 tahun.
Usai beristirahat sejenak setelah tampil beruntun di All England 2022 dan Swiss Open 2022, kekuatan utama tim bulutangkis Indonesia kini siap berlaga di ajang Korea Open 2022.
Turnamen berlevel BWF World Tour 500 itu akan digelar pada Selasa (05/04/22) hingga Minggu (10/02/22) di kota Suncheon, Korea Selatan.
Tim bulutangkis Indonesia mengirimkan 10 wakilnya di ajang ini, dengan ganda putra mengirim wakil terbanyak yakni 5 pasangan.
Kelima pasangan ganda putra tersebut adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Pramudya Kusumawardana/Yeremie Erich Yoche Yacob Rambitan, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Martin.
Tunggal putra mengirimkan 3 nama andalan pelatnas yakni Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Shesar Hiren Rustavito.
Sementara itu, dua tempat tersisa diisi oleh wakil ganda campuran yakni Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso.
Tunggal putri tak mengirimkan wakilnya di ajang Korea Open 2022 ini sedangkan ganda putri baru yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti batal tampil karena Apriyani masih mengalami cedera.
Cedera juga memaksa Kevin Sanjaya/Marcus Gideon tidak ikut serta karena Marcus mengalami cedera engkel dan bakal menjalani operasi.
Ajang Korea Open sendiri sudah 2 tahun beruntun tak digelar pada 2020 dan 2021 karena pandemi covid-19 yang melanda Korea Selatan.
1. Ganda Putra Penyumbang Gelar Terbanyak
Korea Open sendiri pertama kali digelar pada tahun 1991. Dengan demikian, edisi tahun 2022 ini menjadi edisi ke-29. Selain 2021 dan 2020, edisi 1998 juga tidak digelar karena Korea Selatan mengalami krisis keuangan.
Selama 29 tahun penyelenggaraan tersebut, turnamen bulutangkis ini juga kerap berpindah-pindah kota penyelenggaraan, hingga kini untuk pertama kalinya digelar di Suncheon.
Ajang Korea Open sendiri terbilang bukan ajang yang ramah bagi tim bulutangkis Indonesia. Pasalnya, sepanjang sejarah turnamen tersebut, Indonesia hanya pernah merebut 13,5 gelar.
Angka setengah itu muncul karena salah satu pemenang merupakan pasangan ganda Indonesia/Amerika Serikat yakni Candra Wijaya/Tony Gunawan pada 2006.
Dengan torehan 13,5 gelar tersebut, Indonesia hanya menempati posisi keempat dalam datfar total gelar di Korea Open.
Posisi pertama ditempati oleh China yang tampil dominan dengan catatan 49 gelar. Sementara itu, tuan rumah Korea Selatan berada di posisi kedua dengan 44 gelar. Indonesia bahkan masih kalah dari Denmark yang memenangi 16 gelar.
Dari 13,5 gelar yang dimenangi Indonesia, gelar terbanyak diraih dari nomor ganda putra yakni 5,5 gelar. Pasangan legendaris Ricky Subagja/Rexy Mainaky menjadi tunggal putra Indonesia pertama yang menjadi juara pada 1995, dan dilanjutkan 1996.
Torehan itu kemudian dilanjutkan oleh Flandy Limpele/Eng Hian (1999), Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto (2004), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2006), dan terakhir ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (2019).
Gelar terbanyak kedua datang dari nomor tunggal putra yakni 4 kali yang diawali oleh Joko Suprianto pada 1993, diikuti oleh Ardy Wiranata dan Hariyanto Arbi pada 1994 dan 1995.
Setelah itu, terjadi jeda panjang hingga 22 tahun sebelum Anthony Ginting berhasil menjadi juara pada Korea Open 2017.
2. Puasa Gelar Tahun
Ganda campuran tercatat 2 kali merebut gelar juara Korea Open. Nova Widianto/Liliyana Natsir membuka catatan itu pada 2006, sebelum dilanjutkan Praveen Jordan/Debby Susanto pada 2017.
Sementara itu, tunggal putri dan ganda putri Indonesia tercatat sama-sama baru meraih 1 gelar yakni lewat Susi Susanti (1995) dan Nitya Krishinda/Greysia Polii pada 2015.
Secara umum, Korea Open bisa dibilang sebagai ajang yang tidak terlalu ramah bagi kontingen bulutangkis Indonesia.
Selain baru meraih 13,5 gelar, Indonesia tercatat pernah mengalami periode puasa gelar cukup panjang yakni selama 8 tahun.
Tercatat, dari 2007 hingga 2014, Indonesia gagal memenangi satu gelar pun dari lima nomor yang diselenggarakan di Korea Open.
Di sisi lain, sejumlah nama besar asal Indonesia pun tercatat belum pernah sekalipun meraih gelar di ajang ini.
Di ganda putra, misalnya, dua ganda terbaik Indonesia saat ini yakni Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan belum pernah merebut gelar di ajang ini.
Dengan situasi ini, Korea Open 2022 pun menjadi kesempatan emas bagi Ahsan/Hendra untuk pertama kalinya memenangi ajang ini. Indonesia juga berpeluang melangkahi torehan gelar Denmark, dengan syarat mampu meraih 3 gelar sementara Denmark nirgelar.
Berikut adalah drawing babak pertama pemain Indonesia di ajang Korea Open 2022 pada 5-10 April 2022 mendatang.
Tunggal putra:
Anthony Sinisuka Ginting vs Lucas Claerbout
Jonatan Christie vs Soong Joo Ven
Shesar Hiren Rhustavito vs Sittikom Thammasin
Ganda Putra
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Ren Xiang Yu/Tan Qiang
Fajar Alfian/Rian Ardianto vs Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi
Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri vs Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan vs Krishna Prasad/Visnhuvardhan Goud Panjala
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Hiroki Okamura/Masayuki Onodera
Ganda Campuran:
Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari vs Jun Liang Andy Kwek/Yujia Jin
Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso vs Kim Young Hyuk/Kim Hye Jeong