Kembali Tersingkir di Korea Open 2022, Ginting Lanjutkan Inkonsistensi yang Konsisten
INDOSPORT.COM - Anthony Ginting kembali harus mengalami nasib kurang beruntung setelah tersingkir dari Korea Open 2022.
Wakil Indonesia terus tancap gas usai menjalani turnamen tour Eropa, Swiss Open 2022 pekan lalu. Tanpa pulang ke Tanah Air, para pebulutangkis andalan Merah Putih langsung bertolak menuju Korea Selatan.
Untuk menjalani salah satu turnamen bulutangkis bergengsi lainnya, Korea Open 2022 yang berlangsung pada 05 hingga 10 April 2022 di Palma Stadium, Suncheon, Korea Selatan.
Para peserta akan berusaha merebut gelar sekaligus mendapatkan total hadiah senilai US$360 ribu.
Beberapa nama unggulan seperti pasangan Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting siap tampil.
Namun harapan menyapu bersih gelar di semua sektor pada Korea Open 2022 kali ini harus pupus.
Nama-nama unggulan dari tim Indonesia berguguran di babak pertama, salah satunya adalah Anthony Ginting.
Padahal sejumlah nama-nama top absen seperti Axelsen, Kento Momota, Chou Tien Chen, Lee Ji Zia. Mereka tidak tampil dalam turnamen level super 500 ini. Demikian pula beberapa pasangan ganda yang lain.
Anthony Ginting dikalahkan oleh wakil Prancis non unggulan, Lucas Claerbout. Ia kalah dalam dua set langsung 16-21 dan 13-21.
Di awal set pertama, pertandingan berjalan sengit. Namun Ginting berhasil unggul 3-1 atas Claerbout.
Akan tetapi keunggulan Ginting tidak bertahan lama, setelah Claerbout membalikkan keadaan menjadi 4-5.
Tak tinggal diam, Ginting berhasil mengejar poin dan unggul 8-6. Sayang jelang interval Ginting harus tunduk 9-11.
Usai jeda, Ginting coba memangkas poin. Upayanya sempat berhasil dengan menjadikan skor tipis 14-15. Akan tetapi Ginting mulai sering melakukan keslahan, sehingga banyak memberikan poin kepada Claerbout.
Alhasil, Ginting gagal mengamankan kemenangan di gim pertama. Pria asal Bandung itu menelan kekalahan 16-21 dari Claerbout, dan membuatnya harus berjuang di gim kedua.
Memasuk set kedua, pertandingan lagi-lagi berjalan sengit di menit awal. Akan tetapi Ginting lagi-lagi kembali tertinggal 7-10.
Usai jeda, Ginting secara perlahan mampu mengejar ketertinggalan dari Lucas Claerbout skor menjadi 13-14.
Usaha Ginting untuk mendapatkan kemenangan pun harus pupus. Pasalnya, Ginting harus menelan kekalahan 13-21 dari Claerbout.
1. Kegagalan Beruntun
Penampilan Anthony Ginting yang di luar dugaan karena tumbang di babak pertama Korea Open 2022 oleh pebulutangkis non unggulan berperingkat 67 dunia, Lucas Claerbout membuat banyak pihak terkejut.
Ia bahkan sampai trending topic di media sosial Twitter, karena menjadi perbincangan 6.488 orang soal kekalahan ini.
Netizen Indonesia khususnya pecinta bulutangkis kaget dan sedih karena Anthony Ginting kalah lagi. Ada yang meniali performanya mulai menurun.
Inilah beberapa kicauan netizen Indonesia fans bulutangkis yang mengomentari pertandingan Ginting vs Claerbout:
"Get well soon deh ginting :((. Mending ambil istirahat dulu. Tekanan mental kalo baru menang sebelumnya tapi gagal terus selanjutnya. It's fine tho, ga ada orang yang menang terus tanpa gagal," kata @thots***.
"Kecewa berat sama Ginting," kata @azhar***.
"Ada apa dengan ginting? ððð," tanya @danieldepin***.
Ini merupakan kegagalan beruntun untuk keempat kalinya bagi Anthony Ginting. Rentetan hasil buruk Ginting dimulai sejak turnamen German Open 2022.
Anthony Gintig takluk dari wakil India, Lakshya Sen dalam laga yang berlangsung di Lapangan 1 Westernegie Sporthalle, Jerman, Jumat (11/03/22).
Dalam laga tersebut, Anthony Ginting kalah staight game atau dua gim langsung dengan skor 7-12, 9-12.
Anthony Ginting tumbang setelah berjuang 34 menit di hadapan Lakshya Sen.
Kekalahan dari Lakshya Sen sekaligus menjadi penanda akhir perjalanan Anthony Ginting pada German Open 2022.
Setelah dari German Open 2022, Anthony Ginting langsung melanjutkan harapannya meraih gelar dari tour Eropa, dengan tampil di All England 2022.
Harapan itu sempat muncul setelah Anthony Ginting mampu menembus babak perempatfinal.
Namun langkahnya dijegal oleh pebulutangkis unggulan Viktor Axelsen, lewat dua set langsung dengan skor mencolok 4-21 dan 9-21.
Harapan kembali dihidupkan oleh Anthony Ginting untuk meraih prestasi di tahun ini pada turnamen Swiss Open 2022.
Ia mampu melaju hingga babak semifinal, sayang lagi-lagi langkahya terjegal oleh pebulutangkis andalan India, Prannoy HS.
Berlangsung di St. Jakobshalle, Sabtu (26/03/22), duel antara Ginting dan Prannoy di Swiss Open kali ini merupakan pertemuan ketiga. Sebelumnya Prannoy menang di Indonesia Open 2017 dan Ginting menjungkalkan Prannoy di Japan Open 2018.
Pertandingan berlangsung sengit, namun Anthony Ginting menyerah lewat pertandingan rubber 19-21, 21-19, 18-21.
Terbaru, Anthony Ginting harus tunduk dari pebulutangkis non unggulan Lucas Claerbout dengan skor 16-21, 13-21 di Korea Open 2022.
Di babak berikutnya, Claerbout akan menghadapi pemenang duel antara Kim Bruun dengan Victor Svendsen yang sama-sama berasal dari Denmark.
2. Mulai Kehilangan Kepercayaan Diri
Salah satu faktor kegagalan Anthony Ginting bersaing merebut gelar di setiap turnamen bulutangkis yang diikutinya, adalah soal stamina.
Dari empat turnamen terakhir, pencapaian Anthony Ginting dari yang menanjak perlahan menurun. Mulai dari Germain Open 2022 terhenti di babak 16 besar, kemudian tersingkir di babak perempatfinal All Englland 2022.
Lalu melangkah jauh di Swiss Open 2022 hingga semifinal, tapi kandang ketika bertarung di Korea Open 2022 di babak 32 besar atau babak pertama.
Itu artinya ada faktor kelelahan dalam performa Anthony Ginting sehingga tersingkir lebih cepat.
Selain itu, faktor mulai lunturnya kepercayaan diri menjadi alasan utama kegagalan Anthony Ginting di Korea Open 2022.
Hal itu diutarakan oleh pelatih tunggal putra PBSI, Irwansyah. Menurut Irwansyah, pelatih yang mendampingi Ginting, anak asuhnya tersebut bermain dengan performa yang tidak bagus. Kurang variasi dan monoton.
“Hari ini Ginting main tidak bagus, tidak bisa untuk mengontrol lawan. Variasinya juga menoton sehingga mudah ditebak sama lawan," ujarnya dikutip dari laman resmi PBSI.
"Banyak mati sendiri dan kakinya pun sudah kelihatan berat di lapangan. Saya tanya sama dia setelah selesai main, dia bilang feeling sedang tidak enak,” jelas Irwansyah.
“Saya harus benahi pola cara berfikirnya dia sebab di latihan pun ada pukulan yang tidak enak, langsung dia kepikiran terus.
"Dan itu yang membuatnya tidak percaya terhadap kemampuan yang dia miliki. Jatuhnya menjadi beban,” tukas Irwansyah.
Bagi seorang atlet jika sudah meragukan kemampuan dirinya sendiri, tentu sudah sangat bahaya karena ia bisa terus tampil buruk di setiap pertandingan dan dihantui kegagalan.
Padahal menurut mantan pelatih tunggal putra, Hendry Saputra, Anthony Ginting punya Anthony Ginting punya kelebiha berupa teknik permainan yang mumpuni.
Namun, pemain asal Cimahi, Jawa Barat itu, masih memiliki kekurangan, yaitu sering melakukan kesalahan sendiri.
"Saya bilang sama Anthony, standar dan kualitas dia bagus banget. Jangan lihat dia kalah dan menangnya sekarang, waktu di China Terbuka 2018, banyak yang bilang dia tampil sempurna, pemain masa depan," katanya.
"Sekarang dia kalah jadi jelek? Tidak, dia bagus kok, tapi ada kelemahannya, mati sendirinya masih banyak," ujar Hendry melalui rilis dari PBSI, Senin (17/6/2019).
"Dia melakukan kesalahan yang tidak tepat waktunya, di angka-angka yang penting. Saya bilang 'kamu harus lebih sabar, lebih ulet, lebih main aman'.
"Ini perlu, jadi kalau mengalami lagi, bisa digunakan senjatanya. Kalau sedang poin kritis, smes tipis-tipis, di-challenge hasilnya nol koma sekian milimeter, ternyata out, itu sering terjadi," tambahnya.