Terungkap! Ini Alasan Taufik Hidayat Mundur dari PBSI
INDOSPORT.COM - Mantan bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat buka-bukaan soal alasan dirinya mengundurkan diri sebagai staf ahli Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Salah satu alasannya adalah karena Taufik Hidayat merasa dirinya hanya sebagai pajangan. Peraih medali emas Olimpiade Athena itu mengaku selama menjadi staf ahli Binpres di PP PBSI 2020-2024 dia kurang mendapatkan kesempatan mengeluarkan pendapat.
"Sebagai staf ahli Binpres tidak pernah diajak rapat, bahkan tidak dimintai masukan saat penentuan atlet maupun pelatih. Kalau cuma jadi pajangan buat apa, mending di luar (PBSI)," ujar Taufik dilansir dari Antara.
Salah satu legenda hidup bulutangkis Indonesia itu mengaku sebenarnya berharap bisa membantu semaksimal mungkin dalam induk organisasi bulu tangkis Indonesia itu sesuai dengan keahliannya.
"Sebagai staf ahli Binpres, minimal ditanya masukan dan pendapatnya. Diterima atau tidak soal usulan, itu tergantung dari hasil keputusan. Jadi ada mekanismenya," sambungnya lagi.
Saat proses promosi-degradasi pemain dan pemilihan pelatih untuk pelatnas 2022, Taufik mengaku kembali tidak dilibatkan.
Hal itulah yang kemudian membuat bapak dua anak ini bulat memutuskan mengundurkan diri. Menantu mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar itu mengaku pengunduran diri disampaikan lewat surat resmi kepada PBSI.
Selain itu dia juga berkomunikasi dengan pengurus teras induk organisasi yang diketuai Agung Firman Sampurna itu. Meski mundur Taufik menyatakan tetap mengabdikan diri kepada perkembangan bulu tangkis Indonesia.
Taufik juga Wakil Ketua Pengprov PBSI Jawa Barat dan Ketua Umum PB SGS yang melahirkan banyak pebulu tangkis nasional seperti Anthony Ginting dan Fajar Alfian.
1. Prestasi Taufik Hidayat
Taufik Hidayat menjalani karier sebagai pebulu tangkis nomor tunggal putra sejak 1996 hingga resmi menyatakan pensiun pada 2013.
Gelar turnamen tingkat internasional pertama yang diraih Taufik Hidayat adalah kejuaraan Brunei Open pada 1998, ketika baru menginjak 17 tahun.
Namanya semakin meroket setelah mampu merengkuh titel juara Indonesia Open 1999, sekaligus menjadi finalis ajang All England pada tahun yang sama.
Lesatan karier Taufik Hidayat mampu membuatnya memecahkan rekor sebagai pebulu tangkis termuda yang mampu menduduki peringkat pertama dunia jelang memasuki usia 18 tahun.
Capaian tertinggi dalam karier Taufik Hidayat adalah meraih medali emas dalam cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putra pada Olimpiade 2004 di Athena.
2. Catatan Taufik Hidayat
Ketika itu, Taufik Hidayat mengalahkan pebulu tangkis Korea Selatan, Shon Seung-mo, melalui dua gim langsuung dengan skor 15-8, 15-7.
“Mendapatkan medali emas di Olimpiade menjadi sebuah kebanggaan bagi keluarga saya dan seluruh bangsa Indonesia,” kata Taufik Hidayat dilansir dari laman BWF.
Baca Selengkapnya Performa Anthony Ginting Kian Memburuk, BWF Tagih Coach Irwansyah di Instagram